News
Rabu, 26 Agustus 2009 - 11:31 WIB

Stok gula PTPN tinggal 200.000 ton

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil mengatakan, produsen gula PT Perkebunan Nusantara (PTPN) belum berencana melakukan operasi pasar murah, karena stok gula yang ada hanya sekitar 200.000 ton.

“Belum (operasi pasar nurah) gula karena gula PTPN tinggal sedikit,” kata Sofyan Djalil di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (26/8).

Advertisement

Sofyan menjelaskan, persediaan gula yang ada di pabrik PTPN tersisa sekitar 200.000 ton karena sebagian besar sudah dilelang dan dikuasai pasar.

“Kalaupun nanti PTPN melakukan pasar murah, kita harus melihat teknis pelaksanaannya,” ujar Sofyan.

Ia berpendapat, persoalan kenaikan harga gula saat ini terutama di saat memasuki Ramadan dan menjelang lebaran lebih karena sebagian besar sudah di tangan pihak ketiga.

Advertisement

“Tebu yang telah digiling sudah dilelang dan ada di tangan pihak ketiga. Harga gula di pasar internasional juga sedang melonjak,” ujarnya.

Padahal, lanjutnya, musim giling tebu tinggal dua bulan lagi, dan hanya menyisakan sebagian kecil di Jawa Timur, dan daerah Sulawesi Selatan.

“Stok 200.000 ton itu angka nasional, sekitar 70 persen di antaranya PTPN, sisanya gula petani,” katanya.

Advertisement

Dia mengakui, selama ini kebutuhan gula nasional tidak bisa dipenuhi melalui produksi dalam negeri.

Pemerintah melalui Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bayu Krisnamurthi mengatakan segera menggelar operasi pasar gula yang meroket menjadi Rp 9.000 per kilogram dari Rp 7.000 per kilogram.

Pasar murah akan diadakan di beberapa tempat di seluruh Indonesia.

“Pada prinsipnya, kita mendukung operasi pasar gula murah yang digelar pemerintah dalam mengendalikan harga domestik. Tapi saya belum tahu teknisnya,” katanya.

ant/fid

Advertisement
Kata Kunci : Gula PTPN Stok
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif