Salah satu tugas Jon Koplo adalah memastikan kehadiran peserta rapat, yaitu para kepala desa.
Salah seorang peserta, sebut saja Tom Gembus, yang baru saja datang tidak langsung masuk ke aula, melainkan menggok ke ruangan Gendhuk Nicole yang terletak di sebelah ruang rapat untuk menyerahkan laporan.
”Santai saja, Pak. Silakan duduk di sini dulu, wong peserta yang lain belum pada datang kok,” ujar Gendhuk Nicole mempersilakan.
”Terima kasih, Bu. Saya tak nunut nunggu di sini,” jawab Gembus sambil duduk santai dengan para karyawan di ruangan itu.
Sesuai waktu yang ditentukan, ternyata peserta rapat banyak yang belum hadir. Jon Koplo pun kalang kabut, kemudian keluar ruangan dan berusaha ngoprak-oprak peserta rapat yang belum menampakkan batang hidungnya dengan menghubunginya lewat HP.
”Halo, Pak Gembus, ya? Ini rapatnya akan dimulai. Tinggal nunggu Pak Gembus lho,” panggil Koplo dengan mempeng-nya.
”Ah, tenane, Pak Koplo?” tanya Tom Gembus sambil ngguya-ngguyu.
”Bener Pak. Tinggal nunggu sampeyan thok-thil. Yang lain sudah pada siap,” Koplo menyakinkan, padahal dari balik kaca riben Tom Gembus menyaksikan peserta rapat yang datang baru beberapa gelintir.
Lucunya, posisi Jon Koplo ketika menelepon tepat berada di depan Tom Gembus, hanya tersekat kaca riben. Ketika Jon Koplo menoleh, terlihat Tom Gembus sedang duduk manis di belakangnya sambil melambaikan tangan kepadanya. Karuan saja karyawan lain yang menyaksikan tingkah polah mereka pada ketawa. Ha… ha…ha… Kiriman Waluyo, Kantor Camat Sawit, Kemasan, Sawit, Boyolali.