Solo (Espos)–Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo melarang pelaksanaan Orientasi Mahasiswa Baru (Osmaru) di luar kampus. Pelarangan itu dimaksudkan untuk memudahkan monitoring jalannya Osmaru guna menghindari terjadinya perploncoan.
Demikian diungkapkan Pembantu Rektor III UNS, Drs Dwi Tiyanto SU MA saat ditemui wartawan seusai Upacara Penyerahan Calon Mahasiswa Baru Strata 1 kepada Rektor UNS, Senin (24/8). Dalam kesempatan itu, Dwi mengatakan Osmaru di UNS akan dilaksanakan pada Senin-Rabu (24-26/8).
Menurutnya, sesuai dengan surat edaran dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti), Osmaru seharusnya dikemas dalam nuansa akademis sehingga tidak diperbolehkan sistem perploncoan atau pembodohan yang dilakukan senior kepada juniornya.
Dwi mengakui, pada pelaksanaan Osmaru sebelumnya masih terdapat beberapa jurusan tertentu yang masih menggunakan sistem pembodohan kepada mahasiswa baru.
“Tahun lalu masih ada satu hingga dua jurusan yang mengadakan sistem pembodohan seperti memerintahkan rambut juniornya dikepang dua, mengenakan aksesoris warna-warni, membawa telur, dan lain sebagainya,” tandas Dwi.
Lebih lanjut, Dwi menjelaskan, untuk menghidari terjadinya sistem perploncoan, pihaknya tidak mengizinkan Osmaru digelar di luar kampus. Menurutnya, Osmaru yang digelar di luar kampus memungkinkan terjadinya penyimpangan yang dilakuan senior kepada juniornya lantaran tidak adanya monitoring terhadap kegiatan itu.
m82