News
Minggu, 23 Agustus 2009 - 18:18 WIB

MUI Jateng imbau masyarakat tak lakukan <I>sweeping<I>

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Espos)–Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng mengibau kepada masyarakat tidak melakukan aksi <I>sweeping<I> tempat-tempat hiburan malam selama bulan Ramadan. Sekretaris MUI Jateng, Ahmad Rofiq menyatakan <I>sweeping<I> cenderung dengan tindakan kekerasan sehingga bertentangan dengan ajaran Islam yang penuh kedamaian.

“Untuk pengamanan pada bulan Ramadan kita serahkan kepada aparat kepolisian. Masyarakat utamanya kaum muslim tak perlu bertindak sendiri dengan malakukan <I>sweeping<I>, ” katanya di Semarang, Minggu (23/8).

Advertisement

Menurut Guru Besar IAIN Walisongo, Semarang ini apapun alasannya, termasuk tidak puas terhadap aparat keamanan, masyarakat tidak dibenaekan melakukan <I>sweeping<I>. Bila kaum muslim merasa terganggu atau melihat hal yang menganggu ketenangan dalam menjalankan ibadah bulan puasa, hendaknya melaporkan kepada aparat kepolisian.

“Jangan mengambil tindakan sendiri, harus sesuai prosedur. Aksi <I>sweeping<I> sepihak jelas tak sesuai prosedur,” tandas Ahmad Rofig.

MUI berharap selama bulan suci Ramadan di wilayah Jateng tidak terjadi adanya aksi <I>sweeping<I> oleh kelompok masyarakat atau organisasi massa. Pasalnya <I>sweeping<I> identik dengan kekerasan, sehingga bisa menimbulkan persepsi buruk bagi Islam yang dikira dakwah harus dilakukan dengan cara anarkistis.

Advertisement

“Kami tak setuju dengan aksi <I>sweeping<I>. Berharap masyarakat bisa ikut menjaga iklim kondusif  di Jateng,” harapnya.

Selama menjalankan puasa Ramadan, Roriq juga mengajak umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan sebaik mungkin. Kepada semua pihak, termasuk nonmuslim juga diminta bisa menghormati ibadah puasa.

oto

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : MU Sweeping
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif