Entertainment
Minggu, 23 Agustus 2009 - 20:20 WIB

Masyarakat & Pemerintah harus bentengi kesenian tradisional

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Ditampilkannya Tari Pendet yang dibawakan wanita berbusana adat Bali pada iklan <I>Visit Malaysia Year<I> menuai banyak keprihatinan. Termasuk dua seniman asal Bali, Ni Kadek Yulia M dan I Wayan Sadra dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Dengan adanya kejadian itu, keduanya berpendapat, masyarakat dan pemerintah harus lebih berkomitmen dan bertindak tegas untuk melindungi kesenian tradisional agar jangan sampai di”curi” negara lain.

“Menurut saya, masalah mengenai klaim Malaysia terhadap Tari Pendet yang belum terbukti karena baru sebatas ditampilkan Malaysia sebagai iklan itu harus direspons sebagai sebuah tantangan bagi Bangsa Indonesia,” jelas Kadek kepada <I>Espos<I>, Minggu (23/8).

Advertisement

Koreografer berbakat tersebut melanjutkan, penentangan terhadap permasalahan itu harus disikapi dengan bijak. Protes yang dilayangkan kepada Malaysia oleh sebagian masyarakat menurutnya harus diimbangi dengan koreksi mengenai seberapa besar upaya masyarakat dan pemerintah Indonesia itu sendiri untuk melindungi budaya dan kesenian milik bangsa ini.

“Selama ini, usaha untuk melestarikan kesenian tradisional masih dalam tataran normatif. Masih ada kesan setengah hati untuk memperjuangkan dan mengunggulkan kesenian tradisional. Baru kalau ada kejadian semacam ini, kita baru tersadar,” jelas Kadek.

Buktinya, lanjut dia, masyarakat sekarang termasuk generasi muda lebih condong bergelut pada kesenian modern karena mereka tak pernah atau tak mau mengenal budaya dan kesenian mereka sendiri. Dan hanya segelintir orang saja yang masih tergugah untuk melindungi warisan budaya tersebut.

Advertisement

hkt

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Pendet
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif