Soloraya
Jumat, 21 Agustus 2009 - 18:10 WIB

Pemkot siap-siap ajukan sisa anggaran perluasan Terminal Tirtonadi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bersiap-siap mengajukan sisa anggaran untuk perluasan Terminal Tirtonadi senilai Rp 51 miliar dalam RAPBN 2010. Dari total estimasi anggaran senilai Rp 61 miliar untuk perluasan terminal itu, pada APBN 2009 ini, baru disetujui Rp 10 miliar.

Ditemui wartawan di Balaikota, Jumat (21/8), Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan, sejak awal proyek fisik perluasan Terminal Tirtonadi memang telah ditetapkan secara multiyears. Proyek itu telah dimulai sejak 2007 lalu dengan perencanaan, dilanjutkan pembebasan lahan.
Sebagaimana diketahui, sejak lama lahan bakal perluasan terminal itu ditempati oleh para perajin kijing dan usaha lain. Saat ini mereka semua telah direlokasi dan lahannya sudah dikosongkan. Semuanya dengan anggaran dari APBD Kota Solo.

Advertisement

Proyek fisik perluasan terminal sendiri, menurut Rudy, sudah mulai dikerjakan. Pada tahap awal ini, dengan anggaran hanya Rp 10 miliar, kemungkinan baru bisa untuk mengerjakan bagian-bagian dasar, seperti fondasi dan sebagainya.

“Total anggaran yang diperlukan untuk perluasan Terminal Tirtonadi kan senilai Rp 61 miliar. Pada 2009 lalu, baru disetujui Rp 10 miliar. Sisanya, harus segera diajukan agar bisa disetujui pada APBN 2010. Pemkot akan mengajukan semua sisanya, meskipun pemerintah pusatlah nanti yang menentukan berapa yang akan disetujui,” papar Rudy.

Besarnya estimasi anggaran yang diperlukan untuk pembangunan perluasan Terminal Tirtonadi itu, menurut Rudy, disebabkan naiknya harga dollar AS saat krisis ekonomi akhir 2008 lalu. Sebagaimana pernah diinformasikan, anggaran untuk perluasan Terminal Tirtonadi itu hanya sekitar Rp 20 miliar-Rp 30 miliar. Namun, belakangan anggaran itu membengkak menjadi lebih dari Rp 50 miliar.

Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Yosca Herman S, saat dijumpai bulan Juli 2009 lalu mengatakan, membengkaknya anggaran itu lantaran adanya perbedaan eskalasi penghitungan antara pemerintah pusat dan daerah, serta adanya perubahan rencana.

shs

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif