Wonogiri (Espos)–Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Nakperla) Kabupaten Wonogiri akan memperketat lalu lintas ternak untuk mengantisipasi adanya sapi glonggongan ataupun penjualan bangkai ayam.
Mengingat menjelang bulan puasa dan Lebaran permintaan lauk-pauk seperti daging ayam maupun sapi meningkat.
Menurut Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Nakperla), Ir Rully Pramono Retno, pengawasan lalu lintas ternak akan diperketat karena menjelang bulan puasa dan lebaran jumlah kebutuhan masyarakat meningkat.
Disamping itu, sambung dia, merebaknya virus flu babi maupun flu burung menjadi perhatian dalam pengawasan tersebut.
“Tingginya arus mudik warga perantau signifikan memicu permintaan kebutuhan lauk pauk tersebut,” jelas dia ketika dijumpai Espos, Rabu (19/8) di Ruang Data Sekretariat Daerah Wonogiri.
Dia mengatakan, mengingat populasi sapi maupun ayam di Wonogiri tidak sedikit, hal tersebut akan mencukupi kebutuhan masyarakat pada saat bulan puasa maupun lebaran. Kendati kebutuhan komoditas tersebut tercukupi, sambung dia, tetapi pedagang seringkali mendatangkan hewan ternak dari wilayah lain seperti Boyolali. Dia menambahkan, lalu lintas ternak tersebut yang sulit untuk diawasi.
“Kami akan melakukan pengawasan lalu lintas ternak maupun di tempat penyembelihan hewan ternak,” papar dia.
Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya sapi glonggongan maupun penjualan bangkai ayam atau ayam mati kemarin (Tiren), pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinas Perindustrian Perdagangan dan aparat kepolisian.
Selain itu, sambung dia, karena pasokan hasil produksi perikanan seperti ikan kering masih dipasok dari luar daerah, maka pihaknya akan melakukan pemeriksaan kelayakan barang itu.
das