News
Rabu, 19 Agustus 2009 - 10:51 WIB

Afghanistan serukan pencekalan media saat Pemilu

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kabul–Pemerintah Afganistan, Selasa, menyeru media lokal dan internasional untuk berhenti melaporkan serangan gerilyawan garis keras selama pemilihan umum pekan ini dalam upaya meminimalkan perginya para pemilih.

“Seluruh media domestik dan internasional diminta untuk tidak memberitakan setiap insiden kekerasan selama proses pemilihan umum dari pukul 06.00 hingga 20.00 pada 20 Agustus,” kata Kementerian Luar Negeri dalam pernyataanya.

Advertisement

Dewan keamanan nasional negeri itu telah membuat permintaan “dengan pandangan untuk memastikan partisipasi luas dari masyarakat Afganistan … dan mencegah setiap aksi kekerasan yang terkait dengan terorisme”, katanya.

Namun selain ketakutan terhadap serangan gerilyawan, langkah itu juga menuai kritik dari pengamat Hak Asasi Manusia (HAM) yang menuduh pemerintah berusaha melakukan sensor.

Gerilyawan Taliban telah meningkatkan ancaman untuk mengacaukan pemilihan umum, dan memperingatkan warga untuk tidak memilih atau menjadi korban serangan.

Advertisement

Serangan bunuh diri yang menjadikan konvoi NATO sebagai sasaran di ibukota Afghanistan, Kabul, pada Selasa telah menewaskan 10 orang termasuk dua pegawai PBB dan seorang prajurit NATO. Lebih dari 50 warga Afganistan terluka, menurut data resmi.

Ada ketakutan jika timbul aksi bentrokan, karena ketidakamanan, dapat mempertanyakan keabsahan pemilihan umum.

Terdapat sekitar 300 ribu prajurit Afganistan dan asing di Afghanistan, yang bergerak untuk mengamankan pemilihan umum.

Advertisement

Puluhan wartawan asing juga telah datang ke negara itu untuk membantu meliput pemilihan umum, yang akan menjadi yang kedua kali dalam sejarah bagi rakyat Afghanistan untuk memilih presiden mereka.

ant/fid

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif