SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Teheran–Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Minggu mengatakan akan mengajukan setidaknya tiga menteri wanita untuk kabinet barunya setelah perselisihan mengenai pemilu Iran, yang menjadi gebrakan baru di negara Islam konservatif tersebut.
Pemimpin garis keras tersebut juga mengatakan pihak Barat bertanggung jawab memicu pertikaian di Iran setelah pemilihan presiden 12 Juni, dimana demonstrasi massa ketiga dituding berupaya menggulingkan dimulainya pemerintahan baru Iran.
Pemilu serta dampak buruknya tersebut telah menjatuhkan Iran dalam krisis dalam negeri terbesar sejak revolusi Islam 1979, serta semakin dalamnya perpecahan dalam elit pemerintahan dan juga menambah ketegangan dengan Barat.
Perkembangan lainnya, Iran membebaskan dengan jaminan, seorang asisten pengajar dari Prancis yang sebelumnya ditahan atas tuduhan mata-mata, kata pemerintah Prancis.
Kantor Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengatakan Clotilde Reiss, 24, berada dalam keadaan baik dan sementara tinggal di Kedutaan Besar Prancis di Teheran menunggu vonis.
Reiss didakwa membantu komplotan Barat melawan pemerintahan setelah Pemilu dan telah ditahan di penjara sejak awal Juli.
Ahmadinejad mendapat waktu hingga Rabu menyampaikan susunan kabinet untuk mendapat persetujuan parlemen namun kemungkinan mendapat kesulitan dari kubu konservatif yang mendominasi majelis pemerintahan, dan rivalnya dari kubu moderat yang menilai pemerintahannya saat ini tidak sah.
Dia tidak mengatakan siapa yang akan ditempatkan pada posisi Menteri Perminyakan di negara kelima terbesar pengekspor minyak mentah tersebut.
Namun Ahmadinejad tetap mempertahankan sekutu dekatnya Menteri Industri dan Pertambangan Ali Akbar Mehrabian pada posisi tersebut.
ant/fid