Soloraya
Sabtu, 15 Agustus 2009 - 19:39 WIB

Setelah mogok, kegiatan belajar di SMAN 1 Sragen kembali normal

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Setelah melakukan aksi mogok belajar, ratusan siswa SMA Negeri 1 Sragen kembali beraktivitas seperti sedia kala. Pagi yang cerah dengan dibarengi kicauan burung di kompleks SMA favorit di Bumi Sukowati itu seolah menjadi penyejuk suasana bagi seluruh siswa.

Para siswa terlihat tidak lagi menduduki halaman sekolah dan menggelar aksi mogok belajar menuntut dibatalkannya mutasi Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sragen, Sunari oleh Kepala SMA Negeri Sukodono, Sukirno.

Advertisement

Ketua OSIS SMA Negeri 1 Sragen, Irawan bersama teman-temannya tampak asyik melakukan latihan baris-berbaris di pelataran sekolah. Tanpa perasaan dendam dan kecewa, dirinya memimpin latihan Paskibra dalam rangka memperingati HUT ke-64 RI. Suasana hari itu sangat berbeda dengan satu hari sebelumnnya, di mana ratusan siswa masih terbawa emosi menuntut Kepsek lama, Sunari tetap tinggal di SMA Negeri 1 Sragen.

“Semuanya sudah kembali normal. Kami siswa SMA Negeri 1 Sragen harus mampu menempatkan kondisi. Paling tidak kami sudah berusaha untuk berbuat yang terbaik bagi sekolah tercinta,” jelasnya saat ditemui Espos di SMA Negeri 1 Sragen, Sabtu (15/8).

Menurut dia, untuk sementara para siswa sudah melupakan rasa keberatan pelaksanaan mutasi Kepsek. Pada saatnya nanti, yakni saat Kepsek baru sudah mulai masuk ke SMA Negeri 1 Sragen, dirinya bersama teman-temannya akan membuat kontrak perjanjian bahwa Kepsek baru harus memiliki progam dan visi misi yang jelas dalam hal menggarumkan nama SMA Negeri 1 Sragen.

Advertisement

Paling tidak, perjanjian itu akan dijadikan sebagai bekal untuk mengawasi kinerja Kepsek baru.

“Sekalipun tidak disetujui, namun kami tetap mengharapkan Kepsek yang baru dapat berbuat sesuatu sebagaimana Kepsek lama. Kami sudah konsisten untuk mengawal semua ini. Perjuangan kami sudah bulat. Kendati ada isu saya mendapat teror di-black list oleh dinas atau Pemkab, saya tetap berharap kualitas Kepsek baru sebanding dengan Kepsek lama,” terang dia.

pso

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif