Ah-tenane
Jumat, 14 Agustus 2009 - 14:41 WIB

Kok betul semua?

Redaksi Solopos.com  /  Aksara Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jon Koplo, guru Matematika di salah satu SMP di Kota Solo ini ditugaskan mengampu kelas VIII D yang murid-muridnya terkenal nakal, paling ramai dan tidak pintar. Suatu hari Jon Koplo mengadakan ulangan.

”Ayo, bagi yang dapat nilai 100, akan saya beri duit Rp 100.000!” tantang Koplo. Ia yakin murid-muridnya tak ada yang bisa karena selama mengampu mereka, nilai di atas lima saja tidak ada, paling hanya satu-dua siswa. Karena takut kehilangan Rp 100.000, Koplo mengawasi ulangan itu dengan ekstra ketat. Jangan sampai ada yang berbuat curang.

Advertisement

Malam harinya, Jon Koplo mengoreksi hasil ulangan muridnya ditemani sahabatnya, Tom Gembus.

”Tuh, bener kan, nggak ada yang dapat nilai 100. Dasar males, diiming-imingi duit ya nggak terpengaruh,” gumam Koplo sambil memeriksa lebih dari separo kertas ulangan.

Advertisement

”Tuh, bener kan, nggak ada yang dapat nilai 100. Dasar males, diiming-imingi duit ya nggak terpengaruh,” gumam Koplo sambil memeriksa lebih dari separo kertas ulangan.

Koplo pun melanjutkan mengoreksi. Namun kali ini dia mengoreksi berulang-ulang. Sepertinya dia heran dengan selembar kertas yang dipegangnya.

”Lho, sing iki kok bener kabeh? Padahal wis tak koreksi ping telu kok tetap nggak ada yang salah sama sekali? Piye ki? Padahal aku lagi ora nduwe dhuwit.”

Advertisement

”Ora mungkin, wong sudah tujuh kali ulangan nilainya cuma doremi kok,” jawab Koplo.

”Sini, lihat, mbok menawa kamu salah ngoreksi. Gini-gini waktu SMA dulu aku juga pinter Matematika lho,” kata Gembus sambil menerima kertas dari Koplo.

”Lha ini kok nggak ada namanya? Tulisannya juga jelek. Punya siapa ini?” tanya Gembus.

Advertisement

”Ooo, iya! Iki kunci jawaban sing tak gawe ndhek wingi!” seru Koplo.

Ternyata kertas itu adalah kunci jawaban buatan Koplo sendiri yang terselip di antara kertas ulangan murid-muridnya.

”Oalah, Plo… Plo! Karo tulisane dhewe kok lali”, ujar Gembus sambil ngakak.

Advertisement

”Untung ora sida kelangan duit satus ewu,” ujar Koplo lega.

Kiriman Dita Asiatu Khasanah, Premulung RT 02/RW VIII, Sondakan, Laweyan, Solo.

Advertisement
Kata Kunci : Jon Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif