News
Kamis, 13 Agustus 2009 - 13:49 WIB

2 Warga Jepang diduga terinfeksi flu babi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yogyakarta–Dua orang warga Jepang yang sedang berada di Yogyakarta terduga terinfeksi virus flu babi (A-H1N1). Mereka adalah M dan KH, masing-masing 21 tahun. Dua warga negara Jepang tersebut adalah mahasiswa yang berkunjung ke Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada.

“M masuk ruang isolasi pada Selasa (11/8) dan KH dirawat pada Rabu (12/8) sore hari, mereka mengalami demam tinggi dan pilek,” kata Humas Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta, Heru Trisno Nugroho, Kamis (13/8).

Advertisement

Para pasien tersebut telah diambil lendir dan dahak (di-swep) untuk duji di laboratorium milik Rumah Sakit Sardjito. Sebab rumah sakit tersebut sudah bisa menguji lendir dan dahak pasien terduga terinfeksi flu babi dan flu burung (A-H5N1) sendiri dengan alat yang disebut Polymerase Chain Reaction (PCR).

Untuk mengetahui hasil uji laboratorium hanya dibutuhkan waktu 2 kali 24 jam usai diambil lendir dan dahak.Namun untuk mengumumkan hasil uji laboratorium, kata Heru, merupakan wewenang Departemen Kesehatan. Seblumnya sampel lendir dan dahak harus dikirim ke laboratorium milik Departemen Kesehatan di Jakarta, sehingga membutuhkan waktu lama untuk mengetahui hasil uji tersebut.

”Lagi pula harus antre banyak karena yang mengirim ke laboratorium milik Departemen Kesehatan juga banyak, sehingga dibutuhkan waktu lebih dari satu minggu untuk mengetahui hasil uji,” kata Heru.

Advertisement

Hingga saat ini Rumah Sakit Dr Sarjito telah merawat sebanyak 36 pasien yang diduga terinfeksi virus yang penyebarannya sangat cepat tersebut.

Menurut Sumardi, Ketua Satuan Tugas Penanggulangan Penyakit Flu Burung dan Flu Babi DI Yogyakarta, saat ini masih ada tiga orang pasien terduga terinveksi flu babi yang masih dirawat di ruang isolasi ”Kartika” Rumas Sakit Dr Sardjito.

”Setelah diberi tamiflu, kondisi pasien yang warga negara Jepang masih demam, namun sudah tidak terlalu tinggi,” kata Sumardi.

Advertisement

tempointeraktif/fid

Advertisement
Kata Kunci : Flu Babi Jepang
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif