Soloraya
Rabu, 12 Agustus 2009 - 16:41 WIB

Pasca-pelantikan, lobi bentuk fraksi mulai dilakukan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Partai politik (Parpol) peraih kursi DPRD Sragen periode 2009-2014 langsung melakukan lobi-lobi untuk membentuk fraksi pascapelantikan yang digelar di Gedung DPRD setempat Rabu (12/8).

Sementara nasib Partai Amanat Nasional (PAN) yang hanya meraih tiga kursi masih terkatung-katung. Sesuai komposisi perolehan kursi hasil Pemilu legislatif (Pileg) 2009, diprediksi bakal berdiri lima hingga enam fraksi.

Advertisement

Beberapa partai yang diprediksi bakal mendirikan fraksi sendiri adalah PDIP dengan perolehan 17 kursi, Partai Demokrat tujuh kursi, Partai Golkar enam kursi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lima kursi, serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang meraih empat kursi.

Sedangkan PAN yang meraih tiga kursi masih melakukan lobi untuk mendirikan fraksi gabungan atau bergabung dengan fraksi yang telah ada. Begitu juga dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gerindra, dan Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) yang masing-masing meraih satu kursi dan terus melakukan lobi.

Sekretaris DPD PAN Sragen, Mahmudi Tohpati kepada wartawan usai pelantikan mengatakan, sejauh ini partainya masih berusaha untuk mendirikan fraksi sendiri dengan menggandeng partai lain yang juga tidak bisa berdiri fraksi sendiri. Jika langkah mendirikan fraksi sendiri itu tidak bisa, kemungkinan PAN akan bergabung dengan fraksi lain yang telah ada.

Advertisement

“Kami masih berusaha untuk menggandeng PPP untuk kami ajak mendirikan fraksi sendiri. Berbagai upaya lobi sudah kami lakukan dengan melakukan pendekatan kepada pengurus PPP,” ujarnya.

Namun, keinginan PAN untuk mendirikan fraksi sendiri tersebut rupanya sulit untuk diwujudkan. Salah satu fungsionaris PPP Sragen, Rus Utaryono yang ditemui terpisah mengatakan bahwa sesuai dengan kebijakan partai di tingkat pusat, PPP diarahkan untuk berkoalisi atau gabung dengan Partai Demokrat. Hal itu dilakukan jika PPP memang tidak bisa mendirikan fraksi sendiri.

isw

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif