Soloraya
Rabu, 12 Agustus 2009 - 18:11 WIB

Jelang bulan puasa, Pemkab akan ajukan penundaan penarikan minyak tanah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen bakal mengajukan penundaan penarikan minyak tanah bersubsidi 100 % pasca pelaksanaan konversi gas belum lama ini. Hal itu terkait dengan semakin mendekatnya bulan Puasa.

Menurut Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perpajakan Daerah (P2D), Rihandayani sejauh ini pengurangan jatah minyak oleh Pertamina sudah mencapai angka 50 %.

Advertisement

Dengan jumlah tersebut, secara otomatis persediaan minyak tanah di Sragen jauh berbeda sebelum pelaksanaan konversi gas beberapa bulan terakhir.
Padahal, berdasarkan pengalaman tingkat konsumsi masyarakat di Bumi Sukowati cukup tinggi seiring datangnya bulan puasa. Penundaan penarikan minyak tanah dari Pertamina diharapkan dapat mengatasi munculnya gejolak pembelian di masyarakat.

“Kami sudah berkali-kali meminta penundaan penarikan. Kali ini pun kami akan meminta lagi. Itu semua agar tidak muncul berbagai gejolak di kalangan masyarakat, seperti kepanikan,” ulasnya saat ditemui wartawan di Sragen, Selasa (11/8).

Dia mengatakan, partisipasi masyarakat untuk mendukung program konversi cukup baik. Hal itu dibuktikan dengan diterimanya jumlah tabung gas dalam penyaluran program konversi beberapa bulan yang lalu.

Advertisement

Sebelumnnya, menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perpajakan Daerah (P2D) Sragen, Parsono mengatakan pasokan minyak tanah bersubsidi untuk Bumi Sukowati mulai dikurangi hingga 50 % per 1 Agustus lalu. Dengan demikian, dari total kuota minyak tanah bersubsidi yang diterima sebanyak 77.000 kiloliter setiap hari saat ini mulai berkurang sebanyak 50 %-nya.

pso

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif