Jakarta–Rencana peledakan rumah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, diotaki langsung oleh Noor Din M. Top. Menurut Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Noor Din sendiri yang memimpin rapat rahasia pada 30 April 2009.
“Dalam rapat itu Bapak Presiden dijadikan target,” kata Bambang di Mabes Polri, Sabtu (7/8).
Alasannya, dia melanjutkan, Noor Din dan kawan-kawan ingin membalas dendam atas matinya tiga terpidana bom Bali, yakni Amrozi, Mukhlas alias Ali Gufron, dan Imam Samudera, yang dihukum mati pada akhir tahun lalu.
“Mereka salah paham. Ini putusan pengadilan, bukan putusan presiden,” ujar Bambang.
Menurut Bambang, informasi itu diperoleh dari mulut Amir Abdillah yang dicokok polisi di Jakarta Utara pada Kamis lalu. Dari mulut Amir pula, polisi mendapat informasi soal “markas” di Jatiasih, Bekasi.
“Di rumah itu pula, pada 17 Juli, saat bom meledak, Noordin berada,” ujar Kepala Polri.
tempointeraktif/fid