SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Boyolali (Espos)–Pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali (Pilbup) tahun 2010 diperkirakan menelan biaya Rp 11,5 miliar, dengan asumsi berjalan satu putaran.
Tim anggaran eksekutif telah memasukkan nilai anggaran tersebut dalam KUA (Kebijakan Umum Anggaran) dan PPAS (Plafon Prioritas Anggaran Sementara) tahun 2010.
“Masih akan ada pembahasan dengan DPR. Anggaran itu untuk satu putaran, kalau untuk dua putaran tidak cukup. Butuh sekitar Rp 16-an miliar,” ungkap Ketua Tim Anggaran Eksekutif, Daryono, Jumat (7/8), di Pemkab setempat.
Angka tersebut, menurutnya baru perkiraan sementara karena pihaknya belum menerima pengajuan dana Pilbup dari KPU dan Panitia Pengawas. Daryono mengaku sempat berbicara dengan KPU dan Panwas agar dalam menyusun draf kebutuhan anggaran pelaksanaan Pilbup tidak menggunakan standar pusat.
“Koridor yang kami sampaikan kalau pakai standar pusat terlalu berat. kalau menggunakan standar pusat, biaya perjalanan dinas ke Semarang saja dananya Rp 300.000, kalau saya ke Semarang saja Rp 80.000 biaya perajalanan dinasnya. Itu sebagai contoh,” tukas Daryono yang juga menjabat sebagai Sekda Kabupaten Boyolali.
Diakui Daryono, pengalokasian dana untuk Pilbup ini cukup banyak menyedot dana dari APBD 2010. Dampaknya, ada beberapa program kerja dan kegiatan di tingkat satuan kerja (Satker) yang akan mengalami pengurangan. Begitu juga dengan pelayanan publik yang diperkirakan akan mengalami penurunan, lantaran dana alokasi umum (DAU) dari pusat untuk belanja langsung tak bertambah.
Meski demikian, Daryono menegaskan program kerja untuk mencapai RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah tahun 2010 tetap bisa berjalan. Kuncinya, menurut dia, adalah dalam menentukan prioritas program kerja.
kha