News
Jumat, 7 Agustus 2009 - 14:51 WIB

99 Siswa ikuti program pertukaran ke AS

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Sejumlah 99 siswa SMA dari berbagai daerah di Indonesia akan mengikuti program pertukaran pelajar “Youth Exchange and Study (YES)” ke Amerika Serikat (AS) yang disponsori oleh Departemen Luar Negeri AS.

Duta Besar AS untuk Indonesia, Cameron Hume dalam acara penyambutan kunjungan peserta program di Kedutaan Besar AS pada Jumat mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta karena bersedia memberikan satu tahun untuk melakukan sesuatu yang berbeda melalui program ini.

Advertisement

Hume juga mengatakan ini mungkin adalah pengalaman yang dapat mengubah hidup dengan proses seleksi yang harus dilalui peserta dan perbedaan kebudayaan sambil memberikan contoh tidak bisa selalu menikmati hidangan nasi dalam setiap kesempatan makan.

“Di Indonesia, Anda belum makan bila belum makan nasi,” ujarnya yang disambut tawa para peserta.

Advertisement

“Di Indonesia, Anda belum makan bila belum makan nasi,” ujarnya yang disambut tawa para peserta.

Saat ditanya hasil yang ingin dicapai setelah program tersebut sehubungan dengan latar belakang agama yang berbeda, Hume mengatakan bahwa tujuan program ini bukan dikhususkan untuk agama.

“Ini adalah pertukaran antar warga masyarakat. Saya kira kami dan pemerintah Indonesia berbagi keyakinan yang sama bahwa menyatukan perbedaan agar dapat hidup berdampingan adalah hal yang baik,” katanya.

Advertisement

Program di Indonesia didukung oleh mitra konsorsium AFS-USA (American Field Service) dan lembaga mitra di Indonesia, Bina Antar Budaya.

Direktur Nasional Bina Antar Budaya, Ridwan Dereindra mengatakan para peserta adalah wakil Indonesia di tengah masyarakat Amerika sehingga harus memberikan informasi yang tepat apabila ditanyakan.

“Jangan memberi jawaban yang tidak kamu tahu tetapi periksa dulu,” pesannya.

Advertisement

Para peserta sangat antusias mengikuti program ini seperti yang dikatakan salah seorang peserta dari Aceh, Faiz.

“Motivasi saya untuk mengikuti program ini sebagai jembatan untuk memperbaiki diri dan memberi yang lebih baik untuk Indonesia.”

Siswa SMU Lab School Banda Aceh ini mengaku belum mendapat penempatan di negara bagian tertentu seperti rekan lainnya.

Advertisement

Sementara Indra asal Samarinda mengatakan sangat bersyukur mendapat beasiswa penuh meskipun dia mengaku berasal dari keluarga kurang mampu.

“Ayah saya mencari kayu dan ibu rumah tangga biasa jadi saya bersyukur untuk kesempatan ini,” katanya.

ant/fid

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif