News
Kamis, 6 Agustus 2009 - 13:38 WIB

SBY: Proses reintegrasi Aceh perlu kesediaan hati

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Banda Aceh–Proses reintegrasi Aceh pasca konflik memerlukan kesediaan hati sehingga rasa saling percaya dan keterbukaan antarpihak yang pernah berselisih dapat diatasi.

Hal tersebut disampaikan Kepala Negara saat meresmikan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Aceh, Kamis (6/8) siang terkait lima hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan Aceh ke depan, termasuk diantaranya penuntasan proses reintegrasi Aceh pasca perjanjian damai.

Advertisement

“Sejak 30 tahun,  ada yang bertengkar berselisih, dan empat tahun ini sudah damai, Tentu masih ada sisa jarak, ini tidak boleh menjadi halangan dan hambatan untuk proses integrasi,” katanya.

Presiden mengatakan adalah hal yang wajar bila masih ada rasa ketidaknyamanan, rasa saling memperhatikan merupakan hal yang normal, namun harus diiringi peningkatan rasa saling percaya.

“Yang diperlukan adalah kesediaan untuk betul bersatu kembali. Harus lebih berjiwa besar, matang. rasional dan jangan emosional hanya karena masalah kecil. Itu tugas penting pasca rehabilitasi maka Aceh bisa berubah menjadi maju, sejahtera, damai,” tegas Kepala Negara.

Advertisement

Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono selain meresmikan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda juga meresmikan sejumlah proyek instalasi air minum dan juga pengolahan sampah.

Kepala Negara selain meminta pemerintah daerah untuk terus mendorong pembangunan Aceh, juga meminta dilakukannya penghijauan di sepanjang pantai dan kota Banda Aceh.

“Saya menyumbangkan bibit pohon Trembesi sebanyak 100.000 buah untuk ditanam. Mudah-mudahan lima hingga 10 tahun ke depan Aceh bisa lebih megah, indah dan hijau,” kata Presiden.

Advertisement

Usai peresmian, Kepala Negara dan rombongan bertolak pada pukul 11.50 WIB ke Jakarta dan direncanakan tiba tiga jam kemudian di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta.

Dalam acara itu, Presiden didampingi oleh Menhub Jusman Syafii Djamal, Mendagri Mardiyanto, Menteri PU Djoko Kirmanto, Kepala BIN Syamsir Siregar, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso dan Seskab Sudi Silalahi serta Gubernur NAD Irwandi Yusuf.

ant/fid

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif