Klaten (Espos)–Pemkab Klaten bakal menarik deposito yang ada di Perusahaan Daerah (PD) Bank Pasar setempat. Penarikan deposito yang besarannya senilai Rp 21 miliar tersebut bakal dilakukan secara bertahap.
“Tadinya konsep awal adalah dana tersebut didepositokan untuk peningkatan kinerja Bank Pasar. Tetapi kalau melanggar aturan kami akan menariknya secara bertahap. Lagipula, 2010 nanti juga akan digunakan untuk penyelenggaraan Pilkada,” kata Bupati Klaten Sunarna saat ditemui wartawan di kompleks Pemkab setempat, Selasa (4/8).
Bupati menjelaskan, peningkatan kinerja dilakukan dengan pertimbangan untuk membesarkan perusahaan milik daerah sendiri. Sehingga terkait dengan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jawa Tengah (Jateng) soal pemberian bunga yang lebih rendah dari pasaran, bupati tak mempermasalahkannya.
“Pada dasarnya kami tidak bicara mengenai (besaran) bunga. Esensinya mengembangkan perusahaan sendiri,” tukas dia.
Dia mengakui, bila dilihat dari kacamata anggaran maupun aturan terkait, banyak pihak yang bakal bertanya-tanya. Pertanyaan mendasar tentunya terkait pemilihan penempatan deposito sebesar itu di bank yang memberikan tingkat suku bunga lebih rendah dari Bank Indonesia (BI) maupun BNI Syariah.
“Tetapi selama tidak ada kerugian negara yang timbul dari penempatan deposito di bank terkait tidak ada masalah. Karena kami hanya ingin mengembangkan,” beber dia.
Direktur Utama (Dirut) Bank Pasar Klaten Untung Sriyanto mengaku kaget dengan temuan BPK tersebut. Meski demikian, dia menegaskan siap mencairkan dana deposito milik Pemkab. Bank Pasar Klaten, jelasnya, telah dihubungi oleh Pemkab setempat terkait hal tersebut.
haa