Ah-tenane
Selasa, 4 Agustus 2009 - 10:33 WIB

Kesampluk kipas

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Liburan kenaikan kelas kemarin, Jon Koplo, siswa kelas V SD di Boyolali ini khitanan. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar mulai dari proses eksekusi ”burung” hingga pesta kecil-kecilan yang diadakan di rumahnya.

Malamnya, karena orangtua Koplo, Pak Tom Gembus dan Bu Gendhuk  Nicole sibuk nemoni para tamu dan sanak kadang yang masih berdatangan, maka yang menemani Jon Koplo istirahat di kamar adalah Mbah Cempluk, neneknya. Mungkin karena reaksi obat bius yang memudar, Koplo yang lagi klekaran di tempat tidur itu mulai merasakan perih pada ”burung”-nya.

Advertisement

”Perih, Mbah…” sambat Koplo sambil pringisan.

Mbah Cempluk yang lagi ngantuk theklak-thekluk di kursi samping tempat tidur Koplo lalu bangkit mengambil kipas anyaman bambu.

”Sarunge plotrokna sik, Le!” suruh Mbah Cempluk.

Advertisement

Lumayan, setelah sarungnya agak ditarik ke bawah dan ”burung” yang masih diperban itu kena semilir angin dari kipas, rasa perih tadi agak berkurang. Tapi dasar Mbah Cempluk yang sudah ngantuk, gerakan kipas di tangannya lambat laun makin pelan, pelan, dan…

”Woadhuhiyuuung…!!!” jerit Koplo kesakitan.

Mbah Cempluk langsung terjaga. Para tamu dan bapak ibu Koplo juga langsung berlarian ke kamar.

Advertisement

”Ngapa, Plo?” tanya Pak Gembus.

”Adhuh, Pak. Manukku kesampluk tepas. Lara banget,” sahut Koplo sambil menangis.

Bukannya kasihan, para tamu malah pada ngguyu. Setelah dijelaskan kejadian yang sebenarnya, dengan bijaksana, Pak Tom Gembus mengambil kipas dan mengganti posisi Mbah Cempluk untuk nepasi ”burung” Koplo, lalu menyuruh Mbah Cempluk istirahat. o Kiriman Joko Prastowo, Jaten RT 02/RW I, Simo, Boyolali.

Advertisement
Kata Kunci : Jon Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif