News
Selasa, 4 Agustus 2009 - 15:22 WIB

Gerakan antiteroris di Jateng dicanangkan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Cilacap–Gerakan antiteroris dicanangkan di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (4/8), dengan ditandai pembukaan selubung baliho berukuran 4×6 meter bergambarkan wajah gembong teroris Noordin M. Top.

Pembukaan selubung baliho yang berada di Alun-alun Cilacap, dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Polisi Alex Bambang Riatmodjo, dan Pangdam IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Haryadi Soetanto serta disaksikan para kapolwil dan kapolres se-Jateng.

Advertisement

Usai melakukan pembukaan selubung baliho tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan pengarahan bagi para kepala desa/lurah, muspika, muspida se-eks Keresidenan Banyumas di Gedung Patra Ria, Cilacap.

Dalam pembukaan kegiatan pengarahan tersebut, Kapolwil Banyumas Komisaris Besar Polisi Muhammad Ghufron mengatakan, pencegahan dan penanggulangan terorisme merupakan bentuk dari gerakan antiteroris.

Advertisement

Dalam pembukaan kegiatan pengarahan tersebut, Kapolwil Banyumas Komisaris Besar Polisi Muhammad Ghufron mengatakan, pencegahan dan penanggulangan terorisme merupakan bentuk dari gerakan antiteroris.

Terkait hal itu, kata dia, jajaran Polwil Banyumas telah memasang puluhan baliho berukuran besar dan kecil dengan gambar wajah gembong teroris yang menjadi target utama penangkapan oleh Polri, yakni Noordin M. Top.

Selain itu, lanjutnya, ribuan poster bergambarkan Noordin M. Top juga telah disebarkan ke seluruh lapisan masyarakat.

Advertisement

“Mudah-mudahan rasa nasionalisme kita bisa berhembus sehingga tidak ada lagi ruang gerak bagi teroris. Jangan salahkan keramahan warga Banyumas karena tamu yang berkunjung 1×24 jam harus melapor,” katanya.

Sementara itu Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo mengajak para kepala desa dan masyarakat untuk bersama-sama mencegah aksi terorisme.

Menurut dia, Noordin M. Top yang bukan warga negara Indonesia telah menghasut warga negara Indonesia untuk menghancurkan bangsanya sendiri.

Advertisement

“Saya tak ingin negara kita diacak-acak warga negara lain. Kalau berani, tangkap sendiri (Noordin M. Top, red.) tetapi kalau tidak, laporkan keberadaannya,” kata Alex tentang teroris asal Malaysia itu.

Ia mengatakan, hal itu merupakan suatu kewajiban sebagai warga negara untuk menciptakan kondisi aman dan makmur.

Terkait maraknya penangkapan terhadap sejumlah orang yang diduga terlibat dalam jaringan teroris, dia mengharapkan, warga Cilacap tidak berkecil hati karena di daerah lain juga banyak dilakukan penangkapan terhadap orang-orang tersebut.

ant/fid

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif