Jakarta–Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada semester I-2009 adalah sebesar US$ 50,02 miliar atau turun 28,9% dibandingkan ekspor pada semester I-2008.
Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, pada Juni 2009 nilai ekspor Indonesia adalah US$ 9,33 miliar naik US$ 1,32 miliar dibandingkan Mei 2009, tapi secara year on year ekspor Juni 2009 turun 19,81%.
“Nilai ekspor non migas pada Juni 2009 tercatat US$ 7,88 miliar atau turun 2,41% dibanding Mei 2009, secara year on year turunnya 19,81%,” ujarnya dalam jumpa pers di kantornya, Jalan DR. Sutomo, Jakarta, Senin (3/8).
Penurunan ekspor non migas terbesar terjadi pada kelompok lemak dan minyak nabati sebesar US$ 473,8 juta. Sementara kenaikan ekspor terbesar terjadi pada kelompok kertas dan karton sebesar US$ 30,2 juta.
“Negara tujuan terbesar Jepang US$ 1,3 miliar, AS US$ 876,4 juta. Ekspor pertanian masih negatif, tapi tambang masih naik 15,28%,” ujarnya.
Sementara itu nilai impor Indonesia pada semester I-2009 tercatat sebesar US$ 41,4 miliar turun 36,46% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada bulan Juni impor tercatat sebesar US$ 7,95 miliar atau mulai ada kenaikan 4,08% dibandingkan impor Mei 2009.
Dengan catatan tersebut, maka dalam semester I-2009 Indonesia membukukan surplus perdagangan sebesar US$ 8,62 miliar karena nilai ekspor yang masih lebih tinggi.
dtc/fid