News
Senin, 3 Agustus 2009 - 10:42 WIB

Defisit RAPBN 2010 Rp 98 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pemerintah dalam RAPBN 2010 menetapkan angka defisit sebesar Rp98,0 triliun atau 1,6 persen dari produk domestik bruto (PDB).

“Jumlah ini mengalami penurunan sebesar Rp35,0 triliun, bila dibandingkan target yang direncanakan dalam RAPBN-P 2009 sebesar Rp133,0 triliun (2,5 persen PDB),” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pidato Penyampaian Pengantar RAPBN 2010 dan Nota Keuangan di depan Rapat Paripurna Luar Biasa DPR di Gedung MPR/DPR Jakarta, Senin (3/8).

Advertisement

Kepala Negara menyebutkan,pendapatan negara dan hibah direncanakan mencapai Rp 911,5 triliun, atau meningkat Rp 38,8 triliun dari sasaran RAPBN Perubahan (RAPBN-P) tahun anggaran 2009.

Sementara belanja negara direncanakan mencapai Rp 1.009,5 triliun, yang berarti lebih tinggi sebesar Rp 3,8 triliun dari yang dianggarkan dalam RAPBN-P tahun 2009.

Untuk mencapai sasaran pendapatan negara, pada tahun anggaran 2010 mendatang pemerintah akan terus melanjutkan langkah-langkah optimalisasi penerimaan, baik penerimaan dari pajak maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Advertisement

Dari rencana pendapatan negara dan hibah yang ditargetkan mencapai Rp 911,5 triliun pada 2010, penerimaan perpajakan Rp 729,2 triliun, sedangkan PNBP Rp 180,9 triliun.

Penetapan besaran RAPBN 2010 itu didasarkan kepada berbagai asumsi makro ekonomi yaitu pertumbuhan ekonomi sekitar 5,0 persen, tingkat inflasi 5,0 persen, dan nilai tukar rupiah rata-rata Rp 10.000 per dolar AS.

Selain itu suku bunga SBI 3 bulan rata-rata 6,5 persen, harga minyak mentah Indonesia di pasar internasional 60 dolar AS per barel, dan “lifting” minyak mentah Indonesia diharapkan dapat mencapai 965.000 barel per hari.

ant/fid

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Defisit RAPBN 2010
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif