News
Rabu, 29 Juli 2009 - 14:24 WIB

Ribuan hektare padi di Jateng puso

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang–Sekitar 1.782 hektare pagi gogo yang berada di sawah nonirigasi di Jawa Tengah (Jateng) gagal panen atau puso akibat kekeringan.

“Laporan yang masuk baru dari Kabupaten Rembang. Untuk daerah irigasi belum ada laporan,” kata Kepala Dinas Pertanian Jateng Aris Budiono dalam rapat dengan Komisi B DPRD Jateng di Gedung Berlian Jalan Pahlawan Semarang, Rabu.

Advertisement

Aris menyebutkan, sasaran luas panen di Jateng tahun 2009 berdasarkan angka ramalan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng seluas 1.683.897 hektare.

“Jadi (jumlah padi gogo yang puso, red.) relatif tidak berpengaruh terhadap produksi beras di Jateng,” katanya.

Advertisement

“Jadi (jumlah padi gogo yang puso, red.) relatif tidak berpengaruh terhadap produksi beras di Jateng,” katanya.

Terkait pupuk organik, lanjut Aris, tahun 2009 dialokasikan sebanyak 65.000 ton dan saat ini sudah terserap sebagian.

“Animo masyarakat terhadap pupuk organik bagus,” katanya.

Advertisement

Pada tahun 2008, dari alokasi 50.000 ton, terserap 25 persen. Sementara pupuk urea alokasi tahun 2009 sebanyak 950.000 ton.

“Penggunaan pupuk organik memberikan dampak positif,” katanya.

Ia mencontohkan, pada Juni 2009 hasil panen petani di Kabupaten Demak yang menggunakan pupuk organik, hasil produksi gabahnya meningkat tajam.

Advertisement

Untuk mengatasi kekeringan di Jateng, Pemprov Jateng menganggarkan Rp 10 miliar untuk mensuplai kebutuhan air bersih warga, membuat tandon, sumur, serta kebutuhan lain terkait penanganan krisis air bersih.

 

Ant/tya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Padi Puso
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif