SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Menghadapi kencan pertama, Koplo berburu baju dan celana baru di toko. Cuma masalahnya, uangnya hanya cukup untuk beli baju tok. Ndilalah di toko yang itu ia ketemu Tom Gembus, sahabatnya yang juga sedang beli celana di situ. Dasar pokil, Koplo berani-beraninya nembung pada Gembus untuk nganyari celananya yang beru saja dibeli.
”Sori Mbus, ini darurat. Aku cuma mau pinjam semalam tok. Kalau aku jadian sama Cempluk sampai tua nanti, peristiwa ini akan jadi catatan sejarah penting dalam hidupku,” glembuk Koplo dakik-dakik. Gembus yang sudah hafal tabiat Koplo pun mengiyakan saja.
Pukul delapan malam, Koplo dan Cempluk sudah ngethepres jagongan berdua di Galabo. Mereka terlihat sangat bahagia. Maklum, namanya juga sedang kasmaran.
Pukul delapan malam, Koplo dan Cempluk sudah ngethepres jagongan berdua di Galabo. Mereka terlihat sangat bahagia. Maklum, namanya juga sedang kasmaran.
Karena ingin lebih yakin akan kesetiaan arjunanya, Cempluk meminta izin untuk melihat-lihat HP milik koplo.
”Aku cuma pengin tambah yakin aja kok Mas. Siapa tahu di dalam HP Mas Koplo sudah tersimpan cewek lain.”
Nah, saat HP itu berada di tangan Cempluk, tiba-tiba ada SMS masuk.
”Wah, ada SMS masuk. Jangan-jangan dari ceweknya nih.”
Sumpih, aku nggak punya cewek lain selain kamu. Kalau Dik Cempluk masih kurang percaya, baca aja, biar aku yang dengerin.”
Setelah merasa permintaannya tidak memberatkan hati Sang Arjuna, Cempluk pun membacakan SMS tersebut dengan merdu.
”Plo, sesuk kathokku jam pitu esuk kudu wis bali lho, ameh tak nggo kuliah. Dari Tom Gembus…”
Mak dhierrr…! Bagai disambar bom, Koplo langsung njenggirat kaget. Seketika wajahnya jadi tak karuan bentunya. Apalagi ketika Cempluk bertanya, ”Lho, Mas, kathokmu silihan ta…?” Kiriman Amin Mustofa, Saren, RT 09 RW 02 Kalijambe, Sragen 57275