Soloraya
Minggu, 26 Juli 2009 - 20:34 WIB

Anggaran mobil operasional Poltabes dipertanyakan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Kenaikan anggaran pada urusan bidang otonomi daerah (Otda) senilai Rp 3,8 miliar pada RAPBD-Perubahan 2009 dipertanyakan, lantaran adanya alokasi dana untuk mobil operasional Poltabes Solo. Padahal Poltabes merupakan lembaga vertikal dan dasar hokum atas pemberian anggaran ke instansi itu tidak jelas.


Penegasan itu disampaikan Juru Bicara Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Solo, Suroto Mangunsudarmo dalam Sidang Paripurna DPRD dengan agenda Pandangan Umum Anggota Dewan, Jumat (24/7) malam, di Gedung Dewan. Suroto juga menyoroti adanya penurunan pada sumber pendapatan asli daerah (PAD) dari hasil pengelolaan kekayaan daerah senilai Rp 1,2 juta, terutama yang disebabkan adanya kerugian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) senilai Rp 2 miliar lebih.


”Pembatalan pembangunan selter penyandang cacat senilai Rp 351,2 juta mengapa dilakukan? Dengan demikian potensi dan adanya Perda Difabel dipertanyakan,” ujarnya.


Selain laba PDAM yang belum masuk akibat kerugian pengelolaan, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) juga mempertanyakan laba Perusda Pergudangan Pedaringan dan laba Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) yang juga belum masuk ke kas daerah.


”Berapakah prediksi bagian laba dari Pusat Pergudangan Pedaringan dan TSTJ tahun 2009? Alasan apa bagian laba tersebut tidak pernah masuk ke kas daerah?” ungkap Juru Bicara FPDIP Willy Tandio Wibowo.


Berbeda dengan Fraksi Partai Demokrat (FPD) yang lebih menyoroti pada sektoir kenaikan belanja di enam pos. Ketua FPD DPRD Solo, Supriyanto mengungkapkan, keenam pos anggaran belanja yang mengalami kenaikan itu antara lain, bidang pekerjaan umum meningkat sebesar Rp 292,6 juta, bidang perumahan meningkat Rp 97,9 juta, bidang perencanaan pembangunan senilai Rp 486,5 juta, bidang Dukcapil Rp 323,7 juta, bidang kepemudaan dan olahraga senilai Rp 222 juta dan bidang Otda senilai Rp 3,8 miliar.


”Jika melihat defisit anggaran yang mencapai Rp 68.8 miliar, maka darimana  Pemkot Solo bakal menutup defisit tersebut. Berapa persen anggaran yang sudah terserap oleh masing-masing SKPD selama tahun anggaran 2009 ini,” tandasnya.


trh



 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Dipertanyakan Mobdin
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif