Hari Jumat sepulang sekolah, karena besok ada ulangan, Koplo tidak langsung pulang karena harus ke Baki, Sukoharjo, mengambil bukunya yang dipinjam Lady Cempluk, teman satu sekolah. Jarak dari sekolahnya di Manahan ke Baki memang lumayan jauh sehingga butuh waktu yang lumayan lama. Dan sepulang dari rumah Cempluk itulah di tengah perjalanan Koplo baru ingat kalau ia harus salat Jumat, padahal saat itu hampir pukul setengah satu.
Pas Koplo nemu masjid, khotbah baru saja berakhir, dan ikamah sudah mulai dikumandangkan. Setelah memarkir motor dan mengambil air wudu, Koplo setengan berlari masuk ke barisan saf salat.
Rakaat pertama, semuannya berjalan lancar-lancar saja. Namun saat rakaat kedua, tanpa disuruh tiba-tiba HP Koplo berbunyi sendiri dengan nyaringnya. Lantunan ayat suci Alquran dari sang imam pun jadi bersahut-sahutan dengan suara HP Koplo. Apalagi nada deringnya waktu itu adalah Kucing Garong-nya Trio Macan.
Suasana jadi heboh. Sekelompok anak kecil yang punya kebiasaan tak bisa khusyuk salat langsung ketawa-ketawa sambil berjoget-joget mengikuti irama lagu itu. Sementara Jon Koplo jadi bingung sendiri. Dia ragu-ragu antara merogoh sakunya untuk mematikan HP, atau terus saja bersedekap melanjutkan salat sebab dia takut salatnya batal. Untung tak lama kemudian suara dering tersebut berhenti.
Setelah habis salat, sebagian jamaah di sekitar langsung menoleh ke arah Koplo dengan muka masam. Alhasil, keesokan harinya di dinding masjid yang ada di daerah Solo Baru itu ditempeli kertas pengumuman ”Masuk masjid HP harap dimatikan!” Kiriman Sarjana, Jl Adi Sumarmo No 245, Solo.