Soloraya
Rabu, 22 Juli 2009 - 19:04 WIB

Wilayah alami kekurangan air bersih diprediksi meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Luas wilayah di Kabupaten Boyolali yang mengalami kekurangan air bersih akibat kekeringan tahun ini diprediksi mengalami peningkatan. Hingga Rabu (22/7), setidaknya 45 desa di tujuh kecamatan telah mengajukan permohonan droping air bersih ke Pemkab Boyolali melalui Bagian Sosial.

Ada beberapa wilayah kecamatan yang tahun lalu tidak mengajukan bantuan droping air, tahun ini mengajukan karena mengalami kekeringan. Beberapa kecamatan tersebut yakni Boyolali (3 desa), Mojosongo (2 desa) dan Karanggede (2 desa). Sementara empat kecamatan lain yang telah mengajukan bantuan droping air adalah Musuk (15 desa), Kemusu (10 desa), Wonosegoro (7 desa) dan Juwangi (6 desa), yang tiap tahun mengalami kekeringan.

Advertisement

Kepala Bagian Sosial Setda Kabupaten Boyolali, Tri Wibowo, mengatakan selain mengalami penambahan luas wilayah, puncak kekeringan pun tahun ini ada kecenderungan datang lebih awal. Menurutnya, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya puncak kekeringan mulai dirasakan pada Agustus.

“Namun tahun ini, di beberapa wilayah sudah mulai mengalami puncak kekeringan pada Juli ini,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya.

Diungkapkanya, droping air diperkirakan sudah akan dimulai pada bulan ini juga karena pada Agustus mutlak harus sudah dikirim. Pemkab melalui bagian umum telah menyiapkan tiga mobil tangki kapasitas kurang lebih 5.000 liter dan satu truk untuk melakukan droping air ini. Sementara PDAM juga sudah menyediakan tiga mobil tangki dengan kapasitas yang sama.

Advertisement

Tri mengatakan pihaknya berupaya untuk meminta bantuan dari Bakorlin II untuk mengatasi masalah kekeringan ini. Diharapkan dari Bakorlin II mampu menyediakan dua mobil tangki.

Selain itu, Bagian Umum juga menyiapkan enam buah bak penampung berkapasitas 2.500 liter, dari PDAM tiga bak penampung. Bak penampung tersebut nantinya akan ditempatkan di titik-titik yang dianggap paling rawan kekeringan.

Lebih jauh Tri memaparkan, untuk tahap pertama ini droping air akan diprioritaskan wilayah-wilayah Kabupaten Boyolali bagian Utara yakni Juwangi, Wonosegoro dan Kemusu. Ketiga wilayah ini dinilai paling membutuhkan droping air bersih dibanding wilayah lain.

Advertisement

kha

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif