Sukoharjo (Espos)–Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin, Ngruki, Cemani, Sukoharjo akhirnya menemukan nama Nur Said yang disebut-sebut sebagai pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriot Jakarta, Jumat (17/7) lalu setelah sebelumnya membantah.
Bahkan dalam buku induk tersebut ditemukan juga nama Asmar Latin Sani yang merupakan pelaku bom bunuh diri di JW Marriot I pada 2003 silam. Asmar diketahui sebagai rekan seangkatan Nur Said yang lulus sekitar 1994.
Penegasan tersebut disampaikan Direktur Ponpes Al Mukmin, Wahyudin dalam jumpa pers, Selasa (21/7) sekitar pukul 09.30 WIB.
Nama Nur Said baru saja ditemukan pihak Ponpes dalam buku induk siswa setelah ada kepastian nama yang bersangkutan. Sebelumnya nama Nur Said memang masih simpang siur antara Nur Sahid, Nuri Hasdi, Nur Hasbi dan Nurdin Azis.
Wahyudin mengakui sebelumnya pihak Ponpes memang tidak menemukan nama yang dituduhkan Ketua Gerakan Umat Islam Indonesia, Abdurrahman Assegaf sebagai alumnus Ponpes Ngruki. “Kami membantah karena sebelum ini nama yang dicurigai sebagai pelaku berbeda-beda. Tapi setelah ada kepastian namanya Nur Said dari Temanggung dengan nama ibu, Tuminem atau Tumiyem, barulah nama itu kami temukan,” jelasnya, Selasa (21/7).
Wahyudin menerangkan, Nur Said menuntut ilmu di Ponpes Al Mukmin selama enam tahun, terhitung sejak MTs hingga MAN. Meski lama, namun yang bersangkutan bukan siswa yang menonjol. Hal itu berbeda dengan karakter Huda Bin Abdul Haq atau Ali Gufron atau Mukhlas. Menurut Wahyudin, Mukhlas sangat mudah dikenali karena tergolong siswa pandai dan karena Wahyudin juga pernah menjadi wali kelasnya. Sementara Asmar Latin Sani, tambahnya, juga mudah dikenali lantaran namanya yang unik.
aps