SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Wonogiri(Espos)–Pelaksana pembangunan pura di Gunung Mudal, Gebangharjo, Pracimantoro, Wonogiri, I Ketut Padang Subadra mengatakan penyelesaian pembangunan pura dilakukan secara multiyear. Pembangunan pura di Wonogiri nanti akan menelan dana senilai Rp 2,1 miliar. Hal itu dikarenakan ada pengembangan sehingga diharapkan pura di Gunung Mudal nanti sebesar Pura Besakih yang ada di Bali.
Pernyataan I Ketut disampaikan kepada <I>Espos<I> di sela-sela mengikuti persembahyangan, Minggu (19/7). “Semua bahan akan dikerjakan di Bali, biar memiliki semangat dan nuansa Bali walau bahan baku bisa diambil dari luar Bali,” ujarnya.
Dia menyatakan awalnya pura akan dibangun seluas 15 meter x 30 meter, namun berkembang menjadi 20 m x 33 m. “Bahan yang akan digunakan bahan berkualitas dan di ambil dari Gunung Agung di Bali, untuk bebatuannya. Dana hasil sumbangan dan diharapkan tujuh sampai satu tahun bisa selesai. Pintu gerbang tengah nanti selebar 10 meter.”
Kenapa dipilih di puncak Gunung Mudal? I Ketut menjelaskan kebiasaan di Bali pembangunan pura berada di sisi barat dan menghadap ke selatan. Untuk itu, ujarnya, keberadaan pura nanti akan berada di sebelah barat bangunan induk museum karst di Mudal, Gebangharjo, Pracimantoro, karena menurut kepercayaan di puncak gunung itulah terdapat jagad spiritual.
“Proses awal pembangunan (pura) sudah dilakukan dan bahan mayoritas kayu jati.”
Lebih lanjut I Ketut menyatakan bagian-bagian yang akan dibangun dalam pura adalah bangunan utama atau patmasana tempat pemujaan pada Tuhan, Gedong atau persemayaman arca, Dugul atau pengawal, Piyasan (penyucian), Kori Agung (pintu gerbang utama), Balae Gong, Balae Kulkul atau tempat menaruh kentongan dan Candi Bentar (pintu gewrbang depan). Untuk pendanaan pada acara persembahyangan, pimpinan Koperasi Adil, Dewa Gde Nuaba menyampaikan bantuan umat senilai Rp 100 juta.
tus