Makassar–Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) akan membangun laboratorium sistem pengamanan gangguan jaringan internet yang mengalami peningkatan cukup drastis setiap tahun dengan dana sebesar Rp 5 miliar.
“Kita segera membangun laboratorium sistem pengamanan gangguan jaringan internet baik yang datang dari sejumlah negara maupun pengguna internet dalam negeri,” kata Kasubdit Akses Protokol Internet Ditjen Postel Dapartemen Kominfo Geryantika Kurnia didampingi Executive GM Telkom KTI Elvizae KH di Makassar, Kamis (16/7).
Pembangunan sistem pengamanan internet tersebut sementara dalam proses tender, sebagian dana itu juga untuk biaya pelatihan dan penyuluhan, ujar Geryantika pada seminar dan sosialisasi sistem keamanan informasi di lima kota.
Saat ini, katanya, gangguan internet berupa pengalihan sistem dalam jaringan yang dapat diakses oleh orang lain baik dari luar negeri maupun dalam negeri rata-rata mencapai satu juta perhari dari jumlah pengguna internet saat ini sebanyak 30 juta orang.
Sebanyak 60 persen dari jumlah gangguan itu datang dari mancanegara dengan negara terbesar China dan Amerika Serikat, sedangkan sisanya dari dalam negeri, kata Ikhsan, Risk Manajemen PT Telkom.
Mengenai kasus gangguan internet, Ikhsan mengatakan, cukup banyak kasus telah terjadi. Sebab itu, dengan adanya laboratorium sistem pengamanan jaringan internet tersebut maka operator bisa mengetahui sekaligus mencegah masuknya gangguan ke pelanggan internet.
ant/fid