News
Selasa, 14 Juli 2009 - 15:43 WIB

1 Abad Muhammadiyah akan digelar di Yogyakarta

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yogyakarta–Muktamar Muhammadiyah ke 46 sekaligus ulang tahun seabad Muhammadiyah akan digelar pada Juli 2010. Selain itu juga akan digelar muktamar Aisyiyah ke 46.

Pemerintah kota Yogyakarta yang didapuk sebagai tuan rumah muktamar tengah menyiapkan diri. Panitia muktamar tengah menyiapkan segala keperluan termasuk logo. Muktamar akan diramaikan dengan pergelaran Langen Carita Suminaring Surya Cahyaning Nagari dengan melibatkan sekitar 1.500 pemain di Stadion Mandala Krida.

Advertisement

”Kita mempersiapkan jauh hari dengan hitungan terbalik selama satu tahun,” kata Ketua Pelaksana Kegiatan Pagelaran Herman Isdarmadi, Selasa (14/7).

Panitia Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 46 akan melaunching logo, lagu, dan hitungan mundur (cown down) Muktamar pada 18 Juli 2009 jam 17.00 WIB. Launching itu akan ditandai dengan Pagelaran Langen Carita Suminaring Surya Cahyaning Nagari dengan melibatkan sekitar 1.500 pemain di Stadion Mandala Krida.

Pergelaran kolosal tersebut disutradarai Harsoyo (dosen Institut Seni Indonesia Yogyakarta) dengan supervisi Hanung Bramantyo (sutradara muda). Pergelaran berkisah tentang perjalanan Muhammadiyah yang memang dimulai di Kota Yogyakarta.

Advertisement

Masyarakat, kata Herman, juga akan diundang dalam acara kolosal tersebut. Setidaknya akan ada 60 ribu audience yang diundang. Dan kepada peserta diwajibkan berpakaian santri zaman dulu. Sedangkan lagu tema Muktamar Muhammadiyah ke 46 ini digarap Dwiki Dharmawan dan dinyanyikan oleh sejumlah mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto selaku Ketua Umum Penerima Muktamar menjelaskan, Yogyakarta menyiapkan sejak dini menghadapi muktamar akbar ini. Pasalnya, selain bersamaan dengan seabad Muhammadiyah, penyelenggaraannya juga dilaksanakan di kota kelahirannya.

”Muhammadiyah lahir di Yogyakarta, jadi ini merupakan momentum akbar dan harus disiapkan secara matang,” kata dia.

Advertisement

Persiapan di antaranya menyangkut lokasi-lokasi yang akan dipakai untuk kegiatan muktamar dan pendukungnya, penyiapan fasilitas-fasilitas umum, serta kesiapan penampungan para peserta dan simpatisannya. Panitia di Yogyakarta, lanjut Herry, sengaja tidak menempatkan para peserta di hotel-hotel dan penginapan. Melainkan akan menitipkan mereka rumah-rumah warga terutama di kampung-kampung Muhammadiyah, seperti Kauman, Nitikan, Karangkajen, Warungboto dan beberapa kampung lainnya.

”Peserta menginap di rumah warga untuk bisa bersosialisasi dam membaur,” kata Herry.

Ketua Pimpinan Pusat Aisiyiyah Naidah Ahmad menambahkan, guna mendukung kegiatan Muktamar ini, anggaran sebanyak Rp 17 Miliar sudah disiapkan. Anggaran sebanyak ini, kata dia, murni berasal dari kantong warga Muhammadiyah.

”Ini urunan warga Muhammadiyah, jika ada sisa bisa untuk keperluan lainnya,” kata dia.

Tempointeraktif/fid

Advertisement
Kata Kunci : Muhammadiyah Yogyakarta
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif