Soloraya
Minggu, 12 Juli 2009 - 20:42 WIB

Tiga bangunan ruang kelas MI Maarif

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

 Boyolali (Espos)–Tiga bangunan ruang kelas milik Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif Desa Kendel, Kecamatan Kemusu, hampir roboh. Sejak didirikan tahun 70-an, bangunan ruang kelas I, V dan VI belum pernah mendapatkan sentuhan perbaikan.

Kondisi ketiga bangunan tempat belajar siswa kelas I, V dan VI cukup memprihatinkan. Seluruh dinding retak. Bahkan salah satu sisi dinding terpaksa dirobohkan pihak sekolah untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan.

Advertisement

Tak hanya bagian dinding mengalami retak, sebagian besar lantai ruang kelas yang terbuat dari tegel telah terkelupas. Sebagian genteng juga terlihat pecah dan tidak lagi lengkap.

Saat musim hujan tiba, kegiatan belajar mengajar (KBM) dipindah ke teras Mesjid At Takwa yang berada tak jauh dari sekolah, karena ruang kelas tidak memungkinkan untuk aktivitas transfer ilmu pengetahuan.

“Jika dipaksakan, guru dan siswa akan belajar dalam keadaan basah kuyup,” kata Kepala Sekolah, Musthofa, baru-baru ini.

Advertisement

Upaya mendapatkan suntikan anggaran pembangunan dari Pemkab Boyolali berkali ulang dilakukan pihak sekolah, namun hingga kini belum kunjung cair. Upaya perbaikan bangunan dari pembayaran sekolah siswa juga dinilai tidak cukup.

Musthofa mengatakan, MI Maarif memiliki sebanyak 150 siswa kelas I-VI. Sekolah dengan porsi mata pelajaran agama lebih besar dari pelajaran umum tersebut memiliki enam ruang kelas. Dari enam ruang kelas, baru tiga yang telah mengalami proses perbaikan. Pihak sekolah mampu memperbaiki tiga ruang kelas lain setelah pada 2006 mendapatkan kucuran anggaran sebesar Rp 75 juta dari Pemprov Jateng.

Ketua Komite Sekolah, Tolib, menambahkan meski kondisi bangunan sekolah tidak laik dan nyaman untuk KBM, sebanyak 10 tenaga pendidik, dua di antaranya PNS, masih tetap setia mendedikasikan diri untuk dunia pendidikan.

Advertisement

“Syukurlah, mereka (tenaga pendidik-<I>red<I>) mengajar tidak untuk mengejar materi, tetapi diniati ibadah. Jadi meski dalam kondisi memprihatinkan, tetap bertahan,” imbuhnya.

Musthofa berharap pengajuan anggaran akan cair tahun ini. Jika permintaan sekolah direalisasikan, tiga bangunan ruang kelas akan dirobohkan. Untuk kemudian dibangun kembali di atas bidang tanah seluas 168 meter persegi.

dwa

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif