Jakarta–PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berharap proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 10.000 Megawatt harus tetap berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah.
“Kita berharap, siapapun kelak yang menjadi Presiden RI, proyek 10.000 Megawatt itu tetap dilanjutkan,” kata Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.
Menurut Fahmi, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak melanjutkan program tersebut.
“Yang penting bagaimana pasokan listrik aman, kontinuitas aliran listrik terjaga,” ujar Fahmi.
Sebelumnya dalam berbagai kesempatan kampanye capres/cawapres menjelang Pilpres, isu proyek pembangkit 10.000 MW ini mengemuka.
Bahkan salah satu capres mengklaim bahwa proyek tersebut merupakan bagian dari keberhasilannya mencari pembiayaan dari China dengan memberikan jaminan pemerintah.
Menurut Fahmi, proyek 10.000 MW itu merupakan Keputusan Presiden (Kepres) bukan program individu.
“Jadi proyek tersebut harus sukses, karena merupakan bagian dari program pemerintah,” katanya.
Ia melanjutkan, proyek tersebut adalah solusi sistem kelistrikan nasional, baik dari segi kecukupan daya maupun penurunan biaya/ efisiensi.
“Penyediaan listrik sebera pun besarnya akan membantu perekonomian ekonomi sebab ini adalah kebutuhan nasional,” katanya.
Pada kesempatan itu Fahmi menuturkan, dari 35 proyek pembangkit 10.000 MW tersebut, tinggal lima pembangkit yang belum memperoleh pendanaan.
Ant/tya