Pilpres
Kamis, 9 Juli 2009 - 15:05 WIB

PDIP belum menyerah sebelum perhitungan resmi KPU

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pramono Anung mengatakan partainya belum menyatakan menyerah kalah sebelum penghitungan suara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) selesai.

“Hasil hitung cepat oleh siapapun tidak menjadi referensi, makanya kami tetap tunggu hasil penghitungan manual oleh KPU,” kata Sekjen PDIP, Pramono Anung ditemui di rumah Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Kamis (9/7).

Advertisement

Karena belum resmi kalah, makanya PDIP belum menyampaikan ucapan selamat kepada Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, kata Pramono.

Mengenai penilaiannya terhadap pelaksanaan Pilpres kali ini,  Pramono  mengatakan yang menilai adalah masyarakat.

Advertisement

Mengenai penilaiannya terhadap pelaksanaan Pilpres kali ini,  Pramono  mengatakan yang menilai adalah masyarakat.

“Pemilu ini baik, kurang, menengah, buruk dan tidak kredibel bukan pasangan yang menilainya tetapi masyarakat,” kata Pramono.

Pramono Anung datang ke rumah Megawati untuk mendampingi memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) atas tuduhan melanggar aturan kampanye pada masa tenang.

Advertisement

Sejumlah lembaga survei yang melakukan hitung cepat  Pemilu Presiden 2009 menyebutkan perolehan pasangan Megawati Soekarnoputri sekitar 26-27 persen, Yudhoyono-Boediono sekitar 60-61 persen dan Jusuf Kalla-Wiranto sekitar 12 persen.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono mengakui mesin politik partainya tidak berjalan sebagaimana mestinya baik di tingkat pusat maupun daerah dalam pilpres 2009.

Karena itu, kata Agung pada pers di gedung DPR Jakarta, Kamis, harus ada evaluasi yang menyeluruh terkait berbagai kekalahan yang menimpa Golkar baik di pemilu legislatif, pilkada hingga pilpres.

Advertisement

“Kita akan sikapi kondisi ini dengan hati-hati dan semuanya akan dijadikan dasar bagi pembenahan Golkar ke depan,” paparnya.

Lebih lanjut Agung Laksono mengatakan musyawarah Partai Golkar di Bali telah mengamanatkan partai itu untuk menyukseskan pemilu legislatif, pilkada dan juga pilpres. Tapi semua target itu tidak terwujud dengan baik.

Kekalahan itu, ujar Agung tentunya sangat memprihatinkan, namun demikian untuk saat ini belum sampai pada pembicaraan soal musyawarah nasional atau munas Golkar walaupun telah muncul suara ke arah sana.

ant/fid

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif