Wonogiri (Espos)–Sebagian besar sopir dan kernet truk tangki bahan bakar minyak (BBM) Depot Pertamina Region II B Boyolali, tidak dapat menggunakan hak pilih pada Pemilu Presiden (Pilpres), lantaran tetap harus masuk kerja sama seperti biasa di hari H pencontrengan.
Salah satu sopir, Beduk, 45, mengatakan tidak dapat menggunkan hak pilih, karena ia tetap harus masuk kerja sama seperti biasa, meski hari H pencontrengan diputuskan sebagai hari libur nasional.
“Bagaimana mau mencontreng, sopir tetap masuk kerja pukul 06.00 WIB,” kata warga Wonogiri itu, Rabu (8/7).
Dikatakan, kebijakan tersebut berbeda dari Pileg kemarin. Saat Pileg, kata ia, seluruh sopir dan kernet baru masuk kerja setelah menggunakan hak pilih.
Senada diutarakan sopir lain, Erwin, 35. Pria asli Semarang itu memastikan diri tidak dapat mencontreng karena tidak dapat pulang ke daerah asal.
Site Supervisor PT Patra Niaga Depot Pertamina Region II B, Gugum Gumelar, mengatakan seluruh sopir dan kernet truk masih tetap masuk kerja sama seperti hari biasa, sebab tingkat permintaan konsumsi BBM dari berbagai jenis saat liburan dan Pilpres meningkat 40 persen.
Namun demikian, agar sopir dan kernet masih dapat menggunakan hak pilih, saat hari H pencontrengan pihaknya memfasilitasi mereka dengan membagi tugas mengirim BBM ke daerah asal masing-masing.
“Jadi misal sopir dan kernet asli Wonogiri, saat pencontrengan kami minta mengirim ke sana agar tetap dapat melaksanakan tugas dan menggunakan hak pilih,” katanya.
dwa