Foto
Jumat, 3 Juli 2009 - 18:15 WIB

Gubernur: 4 Daerah di Jateng rawan konflik pasca-Pilpres

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Espos)–Empat wilayah, yakni Solo, Kota Semarang, Kudus, dan Pekalongan dinilai rawan terjadi konflik pascapemungutan suara pemilihan presiden (Pilpres) 8 Juli 2009.

Hal ini diungkapkan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo pada Rapat Koordinasi Persiapan Pilpres 2009 di Grhadika Bhakti Praja Jl Pahlawan, Kota Semarang, Jumat (3/7).

Advertisement

Rakor dihadiri Ketua KPU Jateng Ida Budhiati, Ketua Panwas Pemilu Jateng Abhan Misbah dan Wakapolda Jateng Brigjen Pol Drs Tony Ari Bawanto SH, serta para bupati/wali kota, anggota KPU daerah, DPRD, kepolisian, dan unsur lain.

Menurut Gubernur dari hasil pemetaan dan analisis karakter politik dan masyarakat di Jateng, maka ada empat daerah yakni Solo, Kota Semarang, Kudus, dan Pekalongan perlu diantisipasi.

Advertisement

Menurut Gubernur dari hasil pemetaan dan analisis karakter politik dan masyarakat di Jateng, maka ada empat daerah yakni Solo, Kota Semarang, Kudus, dan Pekalongan perlu diantisipasi.

“Empat daerah itu perlu mendapatkan antisipasi oleh aparat keamanan pada Pilpres mendatang,” kata Bibit.

Lebih lanjut Gubernur menjelaskan berdasarkan Pilpres 1998 silam yang diikuti calon presiden (Capres) Capres, KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Soekarnouutri.

Advertisement

“Saat itu tak ada yang menyangka di Solo akan terjadi kerusuhan, karena dari pagi sampai siang tidak ada persoalan apa-apa. Tapi setelah jam empat sore, langsung meletus kerusuhan itu,” ujarnya.

Karena tak ada antisipasi dari aparat keamanan setempat sambung Gubernur, petugas tak bisa berbuat apa-apa ketika massa dari Sragen, Boyolali, Wonogiri, Karanganyar dan sekitarnya masuk Solo semua.

“Kalau pada Pilpres 8 Juli mendatang petugas keamanan tak waspada dan melakukan antisipasi, saya khawatir kerusuhan seperti itu akan terulang kembali di Solo,” tandas mantan Pangdam IV/Diponegoro itu.

Advertisement

Demikian pula dengan Pekalongan, Kudus, dan Kota Semarang bila tak diatisipasi oleh aparat keamanan rawan terjadi kerusuhan. Sebab, lanjut Gubernur Pekalongan merupakan centrum dari daerah Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Batang dan sekitarnya.
Sementara Kota Kudus relatif mudah dijangkau dari Jepara, Demak, Pati, serta Rembang, sedang Kota Semarang dekat dengan Kendal, Demak, dan Salatiga.

“Dengan adanya langkah antisipasi, maka sudah siap bila terjadi hal-hal tak diinginkan. Bila tak terjadi apa-apa, itulah yang kita semua harapkan,” tandas Bibit.

oto

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif