News
Selasa, 30 Juni 2009 - 11:31 WIB

Ratusan pengungsi Somalia mendarat di Pantai Yaman

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Taiz–Sebanyak 27 pengungsi Somalia termasuk 11 perempuan tiba di pesisir pantai Thubab, provinsi Taiz, Yaman, kata Kementerian Dalam Negeri Yaman, Senin.

Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan Palang Merah Yaman telah menampung para pengungsi tersebut dan akan dikirim ke kamp pengungsi utama di Kharaz, provinsi Lahj.

Advertisement

Pada Sabtu lalu, sekitar 25 pengungsi Somalia lainnya juga mendarat di pantai Thubab, Taiz, demikian laporan Kementerian Dalam Negeri Yaman.

Beberapa hari sebelumnya, 34 pengungsi Somalia, termasuk 19 wanita, tiba di kawasan Al-Jahaf, Distrik Thubab setelah sebuah perahu yang tidak beridentitas mendaratkan mereka di pantai itu dan sempat ditahan pihak keamanan.

Advertisement

Beberapa hari sebelumnya, 34 pengungsi Somalia, termasuk 19 wanita, tiba di kawasan Al-Jahaf, Distrik Thubab setelah sebuah perahu yang tidak beridentitas mendaratkan mereka di pantai itu dan sempat ditahan pihak keamanan.

Semua pengungsi tersebut telah dikirim ke kamp pengungsi utama di Kharaz. Pesisir pantai Thubab setiap hari menerima 24-40 pengungsi, kata pihak keamanan terkait.

Diperkirakan semakin banyak pemindahan warga Afrika ke pesisir Yaman itu bakal memperburuk kondisi keamanan di Somalia.

Advertisement

Sementara itu, situasi perang saudara di Somalia semakin membara.

Badan Urusan Pengungsi PBB pada Jumat (26/6) lalu melaporkan, pertempuran antara gerilyawan muslim garis keras dan pasukan pemerintah Somalia telah menewaskan sekitar 250 warga sipil dan membuat lebih dari 160.000 orang meninggalkan rumah mereka dalam sebulan terakhir.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991.

Advertisement

Dalam konflik tersebut, terjadi penculikan, kekerasan mematikan dan perompakan melanda negara tanduk Afrika itu.

Jurubicara Komisi Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR), William Spindler, pertempuran itu mengakibatkan korban-korban sipil, kehancuran dan pengungsian baru.

Menurut catatan sejumlah rumah sakit lokal Somalia, lebih dari 250 warga sipil tewas dan sedikitnya 900 orang cedera sejak bulan lalu, katanya.

Advertisement

“Kami memperkirakan bahwa sejak awal pertempuran pada Mei, lebih dari 160.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan berlindung di tempat lain di Somalia atau di negara-negara tetangga,” tambahnya.

Ia mengatakan, sekitar 26.000 orang mengungsi dari Mogadishu antara 19 dan 22 Juni saja, di tengah ofensif kelompok Islamis yang menguasai banyak wilayah di negara itu.

Selain Yaman, sejumlah besar orang Somalia melarikan diri ke Kenya, dimana 38.000 pengungsi tiba sejak awal tahun ini, yang hampir semuanya orang Somalia, kata badan PBB itu.

Di kamp Dadaab di Kenya, yang disebut UNHCR sebagai kompleks pengungsi terbesar di dunia dengan lebih dari 280.000 orang, 4.104 orang tiba pada Juni.

Sekitar 300 orang, banyak diantaranya warga sipil, tewas dan lebih dari 125.000 warga kehilangan tempat tinggal sejak Al-Shebab meningkatkan kekerasan untuk menggulingkan pemerintah Sharif pada awal Mei. Jumlah pengungsi di dalam negeri itu telah mencapai 1,3 juta jiwa, menurut PBB.

ant/fid

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif