Sragen (Espos)–Belasan aktivis organisasi kepemudaan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Organisasi Kepemudaan Sragen (Forkos) kembali mendatangi Mapolres setempat, Sabtu (27/6).
Kedatangan mereka dilakukan untuk beraudiensi sekaligus menagih janji terkait penanganan berbagai kasus yang telah dilaporkan. Selain itu kedatangan mereka juga terkait tidak dikeluarkannya izin demo atau unjuk rasa yang sesuai rencana digelar dengan melakukan long march dari Gedung KNPI menuju Mapolres Sragen.
Namun demikian, perwakilan Forkos harus menelan kekecewaan lantaran Kapolres Sragen AKBP Drs Jawari SH yang sedianya akan menemui mereka ternyata tidak berada di tempat. Mereka hanya akan ditemui Wakapolres Sragen Kompol Benny Bawansel.
“Karena kami hanya akan ditemui Wakapolres dan bukan Kapolres seperti yang dijanjikan maka kami memilih untuk keluar dan menolak beraudiensi dengan polisi,” ujar Sekretaris Forkos Dodok Sartono kepada Espos di Mapolres Sragen.
Aktivis Forkos yang kecewa kemudian membentangkan spanduk yang berisi tentang tuntutan pengusutan beberapa kasus yang terjadi di Kabupaten Sragen seperti kasus korupsi dan ijazah palsu Bupati Sragen Untung Wiyono. Dodok mengatakan sesuai dengan rencana mestinya pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa dalam rangka menjelang kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dijadwalkana bakal meresmikan Technopark Sasana Ganesha Sukowati, Selasa (30/6) nanti.
isw