News
Kamis, 25 Juni 2009 - 14:03 WIB

Sultan: Debat Capres-Cawapres tak punya greget

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yogyakarta–Anggota Dewan Penasihat DPP Partai Golkar Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, debat calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) selama ini tidak punya “greget” dan terkesan normatif.

“Jika hal itu masih berlangsung hingga jadwal debat usai 2 Juli 2009 dikhawatirkan akan menimbulkan kebingungan masyarakat untuk memilih. Dampaknya,  jumlah golput akan tinggi,” katanya di Yogyakarta, Kamis.

Advertisement

Menurut Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu, seharusnya dalam debat masukan aspirasi dari masyarakat secara riil bisa dikemukakan untuk dikritik sehingga debat akan lebih hidup.

“Saya tidak mengerti ketentuan yang diberlakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun penyelenggara debat capres-cawapres itu seperti apa sehingga menyebabkan debat berlangsung normatif,” katanya.

Ketika ditanya Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 akan berlangsung berapa putaran, Sultan mengatakan, “Saya tidak bersedia mengomentari masalah pilpres akan berlangsung satu atau dua putaran”.

Advertisement

“Saya tidak mau berkomentar soal berapa putaran pilpres akan berlangsung, karena takut dinilai berpihak kepada capres-cawapres tertentu,” kata Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu.

Namun demikian, menurut dia, munculnya “black campaign” dalam pilpres tidak bisa dihindari. “Black campaign” tidak proporsional dan hanya akan menjatuhkan citra masing-masing capres-cawapres.

Oleh karena itu, tim kampanye masing-masing capres-cawapres harus melakukan kampanye secara “fair” dan sportif dengan tidak menyebar isu yang tidak dapat ddipertanggungjawabkan untuk menjatuhkan citra pasangan tertentu.

Advertisement

Ia mengatakan, tim kampanye masing-masing pasangan capres-cawapres harus kembali ke aturan dan kesepakatan bersama capres-cawapres, sehingga dapat melakukan kampanye secara santun dan proporsional.

“Dengan demikian, kampanye yang dilakukan tidak membingungkan rakyat sebagai pemilih. Jika rakyat bingung akan berdampak jumlah golput akan bertambah karena mereka gamang akan mencentang atau tidak,” kata Sultan.
Ant/tya

Advertisement
Kata Kunci : Debat Greget
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif