Aneh tapi nyata, setiap kali ada nasi yang tercecer di dekat magig jar, oleh cewek yang tinggal di sebuah desa sekitar 50 km selatan Solo ini langsung disambar dan di-emplok-nya.
Nah, suatu hari ketika Cempluk lagi enak-enak nyantai di rumah sambil nonton TV, pada saat itulah kebiasaannya kambuh lagi. Ia tidak 100% sadar dengan apa yang ia lakukan, tangan Cempluk yang nggrathil itu meraba-raba karpet yang terhampar tepat di depan layar televisi.
Pada saat itu juga tangannya menemukan sebuah butiran kecil mirip butiran nasi. Secara refleks tangan Cempluk langsung saja memungut butiran kecil itu yang kemudian dimasukkan ke mulutnya. Dengan penuh perasaan Cempluk mencoba menikmati benda yang dikiranya butiran nasi tadi.
Tetapi apa yang terjadi? Cempluk baru sadar apa yang dia emplok setelah lidahnya merasakan suatu yang aneh pada butiran itu. Cempluk langsung nglepeh butiran ”nasi” itu, lalu diamati dengan seksama.
Ternyata apa saudara-saudara? Benda berwarna cokelat tua dan berbau tidak anak itu adalah (maaf) tai cecak! Cempluk pun kaget, jijik tapi malah tertawa sendiri sehinga memancing pertanyaan saudaranya, Gendhuk Nicole.
”Ngapa sih Mbak, kok ngguyu dhewe?” tanya Nicole penasaran.
”Nggak… Nggak papa!” jawab Cempluk merahasiakan karena malu kalau konangan.
Kiriman Kholid Hidayat, SMA Al Islam I, Solo, Demangan, Eromoko, Wonogiri.