News
Senin, 8 Juni 2009 - 15:35 WIB

Indonesia akan latih 1.000 warga Palestina

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Indonesia akan menyelenggarakan pelatihan bagi seribu warga Palestina di berbagai bidang sebagai upaya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) negara itu pada saat merdeka nanti.

Sekretaris Keduataan Besar Palestina untuk Indonesia, Sari Amalia Dewi di Jakarta, Senin (8/6), mengatakan, training bagi warga Palestina yang dilaksanakan sejak 2008 hingga 2012 tersebut telah meluluskan sekitar 68 orang.

Advertisement

“Sekarang ini Dinas Perindutrian dan Perdagangan Indonesia juga sedang melatih 13 warga Palestina di bidang mekanik dragging,” kata Dewi ditemui di sela acara United Nations Asian And Pacific Meeting On The Question Of Palestine di Hotel Borobudur Jakarta.

Ke-13 orang yang berada di Indonesia sejak 14 Mei hingga 18 Juni tersebut berasal dari sejumlah perusahaan BUMN di Palestina.

Diharapkan, kata Dewi, keberadaan mereka di Indonesia akan mampu menyerap seluruh ilmu yang diberikan untuk dikembangkan di negaranya.

Advertisement

“Penyelenggaraan program training tersebut sebagai salah satu bentuk dukungan Indonesia bagi penguatan kapasitas pemerintah Pelestina untuk mendorong dan mempersiapkan warganya pada saat merdeka nanti,” kata Dewi.

Selain training bidang mekanik dragging” juga telah dilakukan pendidikan diplomat bagi beberapa peserta training sebelumnya. Selain Departemen Perdagangan, beberapa departemen lain di Indonesia juga memberikan training yang sama kepada beberapa warga Palestina lainnya, sesuai dengan bidang masing-masing.

Peserta training asal Palestina, Ihab Al Surabji yang juga sebagai peserta pertemuan negara-negara Asia membahas masalah Palestina, mengatakan pelatihan yang dia ikuti saat ini sebagai salah satu bentuk bantuan Indonesia dalam pembangunan kapasitas Palestina.

Advertisement

Peserta dari An-Najah National Universitas In Nabkis Twist Bank itu mengatakan pelatihan yang dia ikuti saat ini terlalu singkat.

Kendati demikian, kata pekerja di salah satu perusahaan BUMN Palestina itu mengaku tetap mendapatkan informasi dan materi baru tentang pengembangan industri mengingat dia adalah seorang insinyur.

Dalam kesempatan itu, Surabji juga menceritakan bahwa perjalanan dari negaranya menuju Indonesia sangatlah berat, karena harus melalui beberapa pemeriksaan di pos-pos tertentu untuk bisa keluar dari Palestina.

Namun, kesulitan yang dialaminya jauh lebih ringan dibanding ke-12 rekannya yang juga berasal dari beberapa daerah atau kabupaten di Palestina.

ant/fid

Advertisement
Kata Kunci : Indonesia Latih Palestina
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif