Soloraya
Senin, 1 Juni 2009 - 19:05 WIB

Gubernur: Bibit tanaman pangan berkualitas rendah

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo mengatakan bibit tanaman pangan yang digunakan di Wonogiri berkualitas rendah dan bukan merupakan bibit unggul. Untuk itu, pihaknya siap memberikan bantuan bibit unggul untuk tanaman pangan.

Dia mengatakan, untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas membutuhkan bibit tanaman yang berkualitas unggul. Menurutnya, jika di daerah Wonogiri kesulitan mendapatkan bibit maka pihaknya akan memberikan bantuan bibit unggul kepada petani.

Advertisement

“Sepanjang perjalanan saya melihat tanaman pangan di daerah Wonogiri belum menggunakan bibit yang unggul sehingga hasil panen tanamannya pun kurang maksimal,” papar dia pada acara peringatan Hari Air Dunia ke-17 di Dusun Mojosawit, Desa Tawangharjo, Giriwoyo, Senin (1/6).

Dia mengatakan untuk menghasilkan produk tanaman pangan yang unggul, ketersediaan air maupun pupuk harus tercukupi. Dia menegaskan tidak ada permasalahan kekurangan maupun kelangkaan pupuk untuk tanaman pangan di Jawa Tengah. Menurutnya, pupuk anorganik tersebut hanya sebagai campuran pupuk organik, sehingga tidak merusak kesuburan tanah.

“Penggunaan pupuk anorganik seperti urea secara terus menerus justru akan merusak kesuburan tanah, sesuai porsinya pupuk anorganik tersebut harus dicampur dengan penggunaan pupuk organik,” papar dia.

Advertisement

Sementara itu, Bupati Wonogiri, Begug Poernomosidi mengatakan degradasi lingkungan alam mengakibatkan kerusakan lingkungan, erosi bahkan bencana alam. Untuk  itu, upaya penyelamatan lingkungan alam harus dilakukan secara terpadu di antaranya dengan penghijauan, reklamasi lahan kering pada daerah penggalian.

“Kerusakan alam mengakibatkan rusaknya ekosistem jika keadaan tersebut dibiarkan bukan tidak mungkin akan menjadi bencana bagi manusia,” ungkap dia.

Dia mengatakan, mengatasi sedimentasi Waduk Gajah Mungkur (WGM) yang semakin tinggi tersebut merupakan upaya pencegahan bencana. Berdasarkan Interuksi presiden (Inpres) No 5 Tahun 2008 mengenai rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) Keduang, Wonogiri, sambung dia penanganan DAS Keduang merupakan prioritas. Untuk itu, penanganan permasalahan ekologis di DAS Keduang dibentuk kolaborasi lintas struktural.

Advertisement

m73

Advertisement
Kata Kunci : Kerusakan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif