Soloraya
Senin, 1 Juni 2009 - 17:17 WIB

DKK diminta pantau kasus gizi kurang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar diminta intensif pantau perkembangan kasus kurang gizi, menyusul ditemukannya enam bayi bawah lima tahun (Balita) di Kecamatan Tasikmadu yang mengalami gizi kurang.

Kondisi sama juga terjadi di Kecamatan Jumantono, di mana sekitar sembilan bayi pun mengalami gizi kurang. Langkah intensif ini mendesak diperlukan, agar kasus gizi kurang tidak meluas dan berlarut-larut menjadi gizi buruk.

Advertisement

Hal ini terungkap saat Bupati Karanganyar, Rina Iriani bersama jajaran Dinkes Karanganyar melakukan kunjungan Senin Sehat ke Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Senin (1/6). Sejauh ini, kasus gizi buruk belum pernah terjadi di Karanganyar.

“Masih sebatas gizi kurang. Belum ada kasus gizi buruk. Sehingga, Dinkes kami minta pantau terus perkembangan Balita yang mengalami kasus tersebut. Sehingga, dalam jangka waktu tertentu, bisa dilakukan langkah intensif untuk mengurangi kasus kesehatan pada Balita.”

Seperti yang terjadi di Tasikmadu, Kepala Puskesmas Kecamatan Tasikmadu, Drg E Mardikaningtyas Kusumaningsih saat ditemui Espos kemarin membenarkan adanya kasus gizi kurang yang dialami enam Balita di Kecamatan Tasikmadu.

Advertisement

“Satu di antaranya ada di Desa Gaum,” ujar Mardikaningtyas. Ia mengatakan, dari sekian kasus kurang gizi, banyak dialami warga miskin atau kurang mampu. Kendati demikian, tanpa memberikan angka pasti ia mengatakan, setiap tahun angka Balita dengan kasus tersebut pasti menurun.

haw

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Buruk Gizi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif