Foto
Jumat, 29 Mei 2009 - 13:26 WIB

Peneliti temukan virus baru mematikan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lusaka–Lagi-lagi virus baru! Para ilmuwan telah mengidentifikasi sebuah virus baru yang mematikan di Afrika. Virus ini menyebabkan pendarahan seperti virus mematikan lainnya, Ebola.

Virus baru yang dinamai “Lujo” ini telah menginfeksi lima orang di Zambia dan Afrika Selatan beberapa bulan lalu. Empat orang di antara mereka tewas! Namun seorang lagi berhasil selamat, kemungkinan berkat pengobatan yang direkomendasikan para ilmuwan.

Advertisement

Belum jelas bagaimana pasien pertama terjangkit virus ini. Namun penyakit ini berasal dari keluarga virus yang ditemukan pada hewan pengerat. Demikian disampaikan Dr. Ian Lipkin, ahli epidemi di Universitas Columbia, New York, AS yang terlibat dalam penemuan virus ini.

“Ini sangat, sangat agresif,” ujar Lipkin mengenai virus Lujo seperti dilansir harian Sydney Morning Herald, Jumat (29/5).

Advertisement

“Ini sangat, sangat agresif,” ujar Lipkin mengenai virus Lujo seperti dilansir harian Sydney Morning Herald, Jumat (29/5).

Wabah virus ini dimulai September lalu. Saat itu seorang wanita yang menjadi agen biro perjalanan jatuh sakit karena demam. Kondisi wanita yang tinggal di pinggiran Lusaka itu dengan cepat memburuk. Dia pun diterbangkan ke Johannesburg, Afrika Selatan dan meninggal di sana.

Seorang paramedis di Lusaka yang merawat wanita itu juga jatuh sakit. Dia pun diangkut ke Johannesburg dan meninggal. Tiga orang lainnya yang terkena penyakit ini adalah pekerja medis di Johannesburg.

Advertisement

“Ini bukan jenis virus seperti flu yang bisa menyebar dengan luas,” kata Dr. Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, yang membantu pendanaan riset virus ini.

Nama “Lujo” berasal dari Lusaka dan Johannesburg, dua kota tempat virus ini ditemukan pertama kali.

Para pakar di Afrika semula mengira virus ini adalah Ebola. Sebab sejumlah pasein mengalami pendarahan di gusi dan sekitar lokasi suntikan jarum. Gejala-gejala lainnya termasuk demam, shock, koma dan kegagalan organ.

Advertisement

Hasil tes menunjukkan bahwa virus ini masih ada kaitan dengan demam Lassa, penyakit lainnya yang ditemukan di Afrika. Obat ribavirin yang diberikan untuk penderita Lassa, juga telah diberikan ke pasien kelima virus Lujo, seorang perawat.

Wanita itu menjadi satu-satunya pasien yang selamat. Tidak jelas apakah obat itu penyebabnya atau apakah dia terkena kasus penyakit yang lebih ringan. Namun yang jelas dia saat ini telah sembuh total.

dtc/fid

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Peneliti
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif