Soloraya
Kamis, 28 Mei 2009 - 18:24 WIB

Tidak peroleh tunjangan lagi, ribuan GTT swasta resah

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Kebijakan pemerintah yang hanya memberikan kuota penerima tunjangan fungsional guru tidak tetap (GTT) sebanyak 58 orang memicu keresahan di kalangan mereka. Akibatnya, ribuan GTT swasta saat ini resah dan berharap pemerintah provinsi (Pemprov) dan pemerintah kabupaten (Pemkab) memberikan solusi.

Kebijakan itu, menurut GTT menimbulkan kecemburuan, karena satu sekolah hanya dua orang, sedangkan tahun lalu mencapai 46 orang.

Advertisement

Penegasan itu disampaikan Koordinator Guru tidak tetap kategori SMK se-Wonogiri, Heri W, saat ditemui Espos, Kamis (28/5) di SMK Pancasila 1 Wonogiri. Dia mengaku sudah mendapatkan keluhan itu dari teman-temannya.

Dia mencontohkan untuk SMK Pancasila 1 Wonogiri tahun 2008, sebanyak 46 GTT memperoleh tunjangan fungsional senilai Rp 200.000/orang, namun tahun 2009 hanya dua orang yang mendapatkan tunjangan fungsional dari dana APBN senilai Rp 200.000/orang.

“Untuk GTT SMK Pancasila 1 Wonogiri hanya saya dan Pak Sugiyono. Penerima tunjangan itu didasarkan pada masa kerja. Walau demikian, kami merasa tidak enak dengan teman-teman. Untuk itu kami berharap GTT yang lain bisa dicarikan solusi,” ujar Heri.

Advertisement

Heri mengaku heran, kenapa kuota di Wonogiri hanya 58 orang dan dibagi dalam dua kategori yakni SMK dan SMA, sedangkan Kota Semarang mampu mendapatkan kuota sebanyak 1.621 orang.

“Jika dilihat, dari 35 kabupaten/kota se-Jateng, kuota Wonogiri paling sedikit. Kalau persoalan ini tidak segera dicari solusinya akan membuat kecemburuan,” ujar dia. Padahal, lanjut dia, saat hearing dengan anggota DPRD Wonogiri tahun lalu, pemerintah menjanjikan akan menambah tunjangan fungsional guru. Mereka yang berijazah S-1 dari Rp 200.000 menjadi Rp 300.000, dan D-III dari Rp 200.000 menjadi Rp 250.000, namun kenyataannya justru timpang. Ada yang menerima dan ada yang tidak.”

Salah seorang GTT SMK swasta, Totok mengaku tidak menerima lagi tunjangan tersebut. “Kami sangat kecewa dan minta agar Pemkab segera memberikan solusi, karena dana sebesar itu menjadi harapan besar bagi GTT.”

Advertisement

tus

Advertisement
Kata Kunci : Gtt
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif