Foto
Sabtu, 23 Mei 2009 - 21:23 WIB

Ribuan naskah kuno bakal dihibahkan sukarela

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Ribuan naskah dan buku kuno yang saat ini di Australia bakal dihibahkan ke negara Indonesia secara sukarela oleh John Paterson dengan jaminan adanya pengelolaan naskah yang aman dan memadai.

Komisi IV DPRD Solo juga mendesak kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo agar memberikan jaminan bahwa naskah-naskah tersebut dirawat di tempat yang aman, tidak rusak dan hilang serta bisa dimanfaatkan masyarakat umum.

Advertisement

Ketua Yayasan Sastra Solo Supardjo kepada Espos, Sabtu (23/5), mengungkapkan, naskah-naskah yang saat ini berada di Australia bakal dihibahkan secara sukarela tanpa mengharap rupiah sedikit pun. Penegasan itu disampaikan Supardjo setelah berkomunikasi dengan Pendiri Yayasan Sastra Solo John Paterson.

Supardjo berharap ada keterlibatan pemerintah daerah, terutama Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui penyediaan fasilitas tempat yang aman dan memadai serta sumber daya manusia (SDM) yang ahli dibidangnya.
Supardjo menambahkan, harapan itu sempat dilontarkan John Paterson dihadapan Komisi IV DPRD Kota Solo secara deplomasi, bahwa ribuan naskah itu bakal dihibahkan ke negara dan diberikan kepada tempat yang aman.

“Yayasan Sastra dan Mas John (John Paterson) sendiri tidak memiliki niatan buruk apalagi membawa kabur atas naskah dan buku kuno yang sebagian besar merupakan peninggalan almarhum Suranto Atmosaputro. Mas John membawa ke Australia itu dalam rangka penyelamatan naskah dan buku kuno, bukan untuk kepentingan tertentu, karena seperti anak-anak almarhum Pak Suranto itu tidak ada yang mewarisi keahliannya di bidang filologi. Hampir semua anaknya menggeluti ilmu eksak,” tegas Supardjo.

Advertisement

Dia mengaku, jika Yayasan Sastra dilibatkan dalam pengelolaan naskah dan buku kuno itu, maka pihaknya menyatakan kesiapannya. Dia mengatakan, pihaknya bakal menindaklanjuti hasil audiensi di Gedung Dewan itu untuk langkah-langkah inventarisasi dengan melibatkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo.

Dia menyarankan agar dalam pengelolaannya bisa menggunakan para lulusan filologi, baik filologi sastra Indonesia maupun filologi sastra Jawa untuk turut serta dilibatkan dalam proses inventarisasi naskah dan buku kuno itu.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Solo Satryo Hadinagoro menambahkan, hasil audiensi dengan Yayasan Sastra Solo Jumat (22/5) lalu, bakal ditindaklanjuti dengan mempertemukan Yayasan Sastra dengan Disbudpar untuk program penyelamatan naskah kuno, termasuk melakukan penataan dan pendataan atau inventarisasi ulang terhadap naskah-naskah kuno di Solo, terutama di Museum Radya Pustaka.

Advertisement

trh

Advertisement
Kata Kunci : Naskah Kuno Radya Pustaka
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif