Foto
Sabtu, 23 Mei 2009 - 17:28 WIB

Kadin: Pertumbuhan ekonomi dua digit terlalu optimistis

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pengurus Kadin Indonesia menilai ramalan atau perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional sampai dua digit terlalu optimis, tapi masih mungkin dicapai dengan asumsi tertentu.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Bambang Soesatyo di Jakarta, Sabtu (23/5), mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional dua digit bisa dicapai jika pemerintah bisa memangkas kewajiban pembayaran utang luar negeri sampai nol persen selama empat tahun ke depan.

Advertisement

“Kalau pemerintah bisa melakukan negosiasi tersebut dengan negara kreditor, maka pertumbuhan ekonomi nasional dua digit bisa dicapai,” kata Bambang Soesatyo.

Asumsinya, kata dia, anggaran yang digunakan untuk membayar utang luar negeri selama empat tahun ke depan, bisa dialihkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga dua digit.

Advertisement

Asumsinya, kata dia, anggaran yang digunakan untuk membayar utang luar negeri selama empat tahun ke depan, bisa dialihkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga dua digit.

Menurut Bambang , anggaran pemerintah terbatas serta kewajiban membayar cicilan utang luar negeri cukup besar, sehingga tidak ada cadangan anggaran untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

“Tapi kalau pemerintah tidak bisa melakukan negosiasi dengan negara kreditor, maka prediksi pertumbuhan ekonomi nasional sampai dua digit tidak bisa dicapai,” kata Bambang.

Advertisement

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi, Sandiaga S Uno mengatakan, perkiraan pertumbuhan ekonomi sampai dua digit itu sah-sah saja, tergantung bagaimana asumsinya.

Menurut Sandiaga , pada acara “Debat Capres 2009” Megawati belum mengatakan substansi persoalan yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi sampai dua digit.

“Mega mengatakan akan memprioritaskan pembangunan ekonomi kerakyatan dan visinya tidak terbatas hanya lima tahun,” katanya.

Advertisement

Visi ekonomi Megawati, kata dia, lebih berpihak pada ekonomi kerakyatan seperti UMKM dan koperasi, tapi juga tidak mengabaikan pengusaha.

“Megawati juga mengatakan akan membangun infrastruktur yang dikerjakan oleh pengusaha, untuk meningkatkan akses perekonomian dari desa ke kota,” katanya.

Informasi yang dihimpun, posisi utang luar negeri Indonesia pada 2009 sebesar Rp 1.667 triliun dengan nilai uang yang harus dibayarkan pada 2009 sebesar Rp 101.7 triliun.

ant/fid

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif