Soloraya
Jumat, 22 Mei 2009 - 18:31 WIB

Depag Sragen kekurangan ratusan guru MI, MTs dan MA

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Departemen Agama (Depag) Kabupaten Sragen masih kekurangan ratusan guru pengajar yang ditempatkan di Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) maupun Madrasah Aliyah (MA). Kasubag TU Depag Sragen Khusnul Hadi didampingi Analis Kepegawaian Depag Giyanto ketika dijumpai di ruang kerjanya, Jumat (22/5) mengatakan telah mengusulkan tambahan guru pengajar ke Depag namun sampai saat ini belum ada jawaban.

Selama ini, Depag Sragen hanya bisa mengusulkan daftar guru tidak tetap (GTT) ke Pusat untuk diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) sesuai dengan PP 48/2005.

Advertisement

Menurut Khusnul, idealnya jumlah guru di masing-masing MI negeri maupun swasta mestinya berjumlah enam orang. Namun yang terjadi di lapangan, lanjutnya, jumlah guru yang tersedia hanya dua sampai tiga orang per sekolah. Dengan kondisi ini tentunya pelaksanaan belajar mengajar menjadi kurang maksimal.

Bahkan pihaknya terpaksa merekrut tenaga kontrak yang dibayar seadanya sesuai dengan kemampuan masing-masing sekolah.

Padahal secara keseluruhan jumlah sekolah MI negeri di wilayah Sragen tercatat ada sembilan sekolah. Sedangkan untuk MI Swasta ada sebanyak 60 sekolah. Kekurangan tenaga pengajar tidak hanya terjadi di MI saja, namun juga di MTs dan MA.

Advertisement

“Kalau di MTs jumlah tenaga pengajar hanya ada sekitar tiga sampai empat orang. Harusnya idealnya ada enam guru. Nah kekurangan inilah yang coba kami ajukan ke pusat,” tuturnya.

Khusnul mengatakan kekurangan jumlah tenaga pengajar di lingkungan Depag Sragen terjadi sejak tahun 2000 silam. Sementara jumlah pengajar yang telah memasuki masa pensiun lebih banyak ketimbang dengan pengajar yang diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

isw

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif